Hidayatullah.com–Militer Israel menemukan cara baru untuk mengetahui perempuan yang berbohong tentang agamanya guna menghindari wajib militer. Caranya adalah dengan memeriksa laman mereka di situs jejaring sosial Facebook.
Lebih dari 1.000 perempuan ditemukan berbohong karena mengaku sebagai penganut Yahudi Ortodoks sehingga bebas dari wajib militer. Soalnya laman Facebook mereka berisi tentang kebiasaan maupun kehidupan sosial yang memperlihatkan mereka bohong.
Wajib militer diterapkan kepada semua warga Israel yang berusia 18 tahun ke atas, dengan masa dinas tiga tahun untuk pria dan dua tahun bagi perempuan. Namun banyak yang memakai alasan agama untuk bisa mengelak dari wajib militer.
Kini dengan mengamati laman Facebook, bisa diketahui apakah pengakuan seseorang itu benar atau tidak. Seorang perwira militer senior, misalnya, menemukan bukti tentang seorang perempuan muda yang menyatakan diri bisa dikecualikan dari wajib militer karena beragama Yahudi Ortodoks.
Namun perempuan tersebut menampilkan foto-foto yang tidak sopan atau makan di restoran yang bukan kosher, atau yang tidak halal bagi umat Yahudi. Yang lainnya tertangkap ketika membalas undangan pesta pada Jumat malam, walaupun itu merupakan hari Sabat Yahudi.
Diperkirakan sekitar 35% dari perempuan Yahudi di Israel tidak ikut wajib militer karena alasan agama namun militer menduga ribuan dari mereka sebenarnya hidup secara sekular dan layak untuk ikut wamil. Para perempuan yang menghindar dari wajib militer itu karena berbohong sebenarnya diancam dengan tuntutan kriminal, namun hal itu belum pernah terjadi. [bbc/gbl/hidayatullah.com]