Hidayatullah.com–Provinsi Friesland di sebelah utara Belanda memiliki jumlah gereja paling banyak di Eropa. Namun, karena jumlah jemaat yang datang terus menurun, hal ini menyebabkan masalah keuangan bagi gereja-gereja itu. Akibatnya, 100 dari 700 gereja yang ada harus menutup pintu-pintu mereka.
“Dalam sepuluh tahun mendatang, kami perkirakan 100 gereja harus ditutup dan dijual,” kata Gerhard Bakker dari Yayasan Gereja Tua Frisian.
“Jika pembeli tidak ditemukan, maka para developer akan datang. Mereka akan mencari tahu apakah mungkin diubah menjadi sebuah proyek pembangunan. Jika tidak, mereka akan menjadikannya perumahan.”
“Jadi gereja-gereja itu akan dihancurkan?” tanya reporter Radio Netherlands, dalam rekaman yang dimuat Jumat (3/12).
“Ya,” tegas Bakker.
Sebuah Gereja Reformasi di Winnebago mengalami nasib serupa. Developernya menyewa seorang arsitek untuk mengubah bangunan itu.
“Yang mungkin terjadi dalam 20 tahun adalah kami menghancurkan 85% dari bangunan-bangunan ini. Lalu tiba-tiba orang akan berkata, kami harus berhati-hati dengan 15% sisanya,” kata Silverster Adema, arsiteknya.
“Saya pikir di setiap desa ada 1,2,3 bangunan-bangunan ini [gereja]. Penting untuk menyisakan sebagiannya,” tambahnya.
Sebuah gereja di Leeuwarden lebih beruntung, karena hanya diubah fungsi menjadi perkantoran.
Tidak ada yang keberatan jika bangunan gereja beralih fungsi, itu lebih baik daripada dihancurkan. Yayasan Gereja Tua Frisian mengatakan, mereka sadar bahwa tidak semua gereja bisa diselamatkan. Meskipun demikian katanya, seharusnya pemerintah lebih terlibat dalam usaha menyelamatkan warisan arsitektur provinsi itu.
“Provinsi belum menunjukkan mana bangunan-bangunan yang layak diselamatkan. Dewan setempat hanya memutuskannya untuk sejumlah kecil bangunan,” kata Bakker. Dia menawarkan solusi penyelamatan gereja. “Provinsi harus menyediakan dana, dan pemilik bangunan bisa mengajukan permohonan dana itu.” Sekarang Dewan mungkin tidak punya cukup uang, tapi katanya, jika keadaan ekonomi baik mereka harus mempertimbangkan opsi tersebut.[di/rnw/hidayatullah.com]