Hidayatullah.com–Muslim di Asia Tenggara bisa meningkatkan kondisi ekonomi dan keluar dari kemiskinan, jika mereka memiliki akses ke perbankan yang menerapkan kaidah-kaidah Islam, demikian menurut mantan Perdana Menteri Malaysia Dr. Mahathir Mohammad.
Berbicara dalam Konferensi Keuangan Islam yang diselenggarakan oleh Kesuma, persatuan pengusaha Malaysia di Singapura, Mahathir mengatakan bahwa dengan adanya bank Islam kaum Muslim bisa mendapatkan pinjaman tanpa riba dan berinvestasi dengan bebas.
\\\”Bank Islam akan tetap ada di sini,\\\” katanya Selasa (7/12) sebagaimana dikutip Bernama. Ditambahkannya, masa depan bank Islam di Asia Tenggara akan cerah, mengingat di kawasan ini terdapat 500 juta Muslim.
Lebih lanjut Mahathir mengatakan bahwa jika para pengelola bank Islam benar-benar beroperasi sesuai dengan kaidah Islam, maka bank tersebut akan mampu bertahan dan bahkan lebih kuat dari bank konvensional. Oleh karena transaksi-transaksi yang menyimpang seperti banyak terdapat dalam bank konvensional tidak diperbolehkan dalam aturan Islam.
Ketika ditanyai tentang penggunaan uang emas dinar oleh negara bagian Kelantan, Malaysia, Mahathir berpendapat terlalu dini. Menurutnya, yang dia maksud menggunakan uang emas untuk transaksi adalah dalam perdagangan antara dua negara, yang selama ini masih menggunakan mata uang dolar AS.
Menggunakan mata uang emas dalam ekonomi domestik adalah tidak praktis, katanya. \\\”Kita tidak bisa menggunakan emas dinar dalam transaksi sehari-hari, karena orang harus membawa banyak koin emas di dalam kantongnya dan Anda bisa dirampok.\\\”
Mengenai kemungkinan 52 negara Muslim menggunakan satu sistem keuangan Islam, Mahathir kelihatan masih agak pesimis. Menurutnya, kebanyakan negara Muslim masih kurang dalam masalah kepemimpinan politik dan tergantung kepada Barat, terutama Amerika Serikat, untuk bisa bertahan dalam sistem perbankan internasonal sekarang ini.[di/bnm/hidayatullah.com]