Hidayatullah.com–Ketegangan etnis meningkat di Israel setelah unjuk rasa yang dilakukan oleh warga “Yahudi Kulit Hitam” asal Ethiopia dan bergulir menjadi aksi kekerasan.
Presiden Israel mengatakan unjuk rasa warga Israel Ethiopia terhadap “mengungkap luka baru yang terbuka” di jantung masyarakat Israel.
Reuven Rivlin mengatakan Israel harus mengatasi ketidakpuasan masyarakat yang sebelumnya tidak diperhatikan. Hal ini dilakukan setelah polisi dan pengunjuk rasa bentrok di Tel Aviv pada Ahad malam (03/05/2015) demikian dikutip BBC.
Sebelumnya, ratusan warga Israel Ethiopia memblokir jalan raya utama di Tel Aviv hari Ahad dan melemparkan batu dan botol ke arah polisi, yang membalasnya dengan granat kejut.
Kerusuhan juga terjadi di Yerusalem pekan lalu. Kekerasan pecah setelah penayangan sebuah video yang memperlihatkan polisi memukuli seorang tentara Israel asal Ethiopia.
Aktivis Ethiopia, Solomon Shimon mengatakan itu merupakan aksi rasialis yang tidak diprovokasi.
“Kami semua berkata, cukup! Situasi ini terjadi dimana-mana, setiap kali dan kami ingin menghentikannya. Kami ingin kebebasan dan kesetaraan,” ujarnya dikutip Voice of America (VOA).
Sementara itu guna meredakan situsasi, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu bertemu tentara yang dipukuli itu dan menyatakan penyesalan. Netanyahu mengatakan, ia terkejut dengan pemukulan itu dan menambahkan pemerintahannya berupaya memperbaiki situasi itu.
Salah satu polisi yang terlibat telah diberhentikan dan yang lainnya untuk sementara dinonaktifkan, kata juru bicara polisi Israel Micky Rosenfield dikutip BBC.
Sampai hari ini, ada sekitar 120.000 Yahudi Ethiopia di Israel, jumlah yang kecil di negara berpenduduk delapan juta orang. Meskipun pemerintah Israel membawa mereka ke negara itu lewat udara dua kali pada tahun 1984 dan 1991, namun keberadaan mereka tidak pernah merasa diterima.
Warga Israel berasal dari kulit hitam kerap mendapatkan perlakuan diskriminatif dan pelecehan warna kulit. Warga Yahudi Ethiopia mengatakan mereka menderita akibat kebrutalan polisi, rasisme dan diskriminasi di Israel karena warna kulit mereka.*