Hidayatullah.com–Penyelenggara iring-iringan bantuan kemanusian ke Jalur Gaza meminta agar Uni Eropa tidak tunduk pada perintah Israel untuk menghentikan Freedom Flotilla.
Freedom Flotilla 2 akan berangkat ke jalur Gaza bulan depan, satu tahun setelah misi mereka terdahulu yang mendapat serangan mematikan dari Israel. Untuk itu penyelenggara minta agar Uni Eropa melindungi misi kemanusian mereka.
Diperkirakan sekitar 15 kapal laut akan bergabung dalam misi tersebut. Penyelenggara menolak menyebut jumlah pastinya dengan alasan keamanan.
Israel telah maju ke Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Eropa untuk menghadang Freedom Flotilla 2. Meskipun demikian, para aktivis yang berasal dari negara-negara Eropa, Amerika Serikat dan Turki bersikukuh akan menjalankan misi kemanusian mereka.
Dalam rilis persnya (11/4) yang disampaikan di Athena, Yunani, penyelenggara minta agar seluruh pemerintah, masyarakat internasional dan PBB tidak tunduk terhadap intimidasi Israel, dan hendaknya setiap negara melindungi warganya. Sebab ancaman yang dilancarkan Israel tidak hanya di laut, tetapi juga di negara asal para aktivis. Agen-agen Israel mengincar lembaga dan juga individu yang terlibat.
Pada 10 Mei mendatang, penyelenggara Freedom Flotilla 2 akan pergi ke Parlemen Eropa untuk melakukan pertemuan dengan para anggota parlemen, perwakilan PBB serta lembaga-lembaga internasional lainnya.
Disamping organisasi rekanan, ada aktivis lain berasal dari 50 negara lebih bergabung dalam rombongan Freedom Flotilla 2.
Akhir pekan lalu European Jews for a Just Peace mengumumkan bahwa mereka akan ikut dalam misi dan menyumbang bantuan kemanusiaan untuk Gaza.*