Hidayatullah.com–Serangkaian rudal yang ditembakkan pesawat-pesawat tanpa awak (drone) milik Amerika Serikat kembali menewaskan puluhan jiwa di wilayah Waziristan utara, Pakistan, yang berbatasan dengan Afghanistan.
Sebaimana dilansir Associated Press, dalam serangan berdalih memburu kelompok militan yang dilancarkan hari Jum’at (22/4) itu, 25 orang tewas, termasuk wanita dan anak-anak.
Sepuluh misil menghujani sebuah rumah di desa Spinwam, Waziristan Utara, yang diyakini AS menjadi tempat persembunyian milisi Taliban.
Amerika secara berkala sejak dua setengah tahun lalu membombardir wilayah perbatasan Pakistan dan Afghanistan dengan alasan memburu kelompok militan yang mereka sebut teroris.
Aksi yang dijalankan lembaga intelijen AS, CIA, itu tidak diakui secara langsung oleh Washington. Para pejabat Amerika jarang berkomentar mengenai serangan-serangan tersebut, biasanya mereka hanya mengatakan menembaki para kelompok militan.
Serangan rudal yang dibawa oleh pesawat-pesawat tanpa awak menjadi andalan Amerika dalam menggempur wilayah-wilayah yang di luar jangkau mereka di setiap pertempuran yang dilakoni negara adidaya itu. Alih-alih menyerang musuh, serangan itu jusru lebih banyak menghabisi nyawa warga sipil tak berdosa. Seperti yang terjadi di wilayah pegunungan Afghanistan bulan lalu, di mana sekelompok anak pengembala kambing dihujani misil tanpa ampun, dengan alasan bahwa mereka adalah sekelompok teroris.*