Hidayatullah.com–Sebagian majikan di Arab Saudi diperkirakan tidak akan memperbolehkan pembantu rumah tangga mereka untuk berhenti, karena kesulitan untuk mendapat pengganti setelah pemerintah menghentikan visa bagi PRT dari Indonesia dan Filipina.
Menjelang Ramadhan, kebutuhan akan pembantu rumah tangga meningkat. Pada masa inilah biasanya para pembantu melarikan diri dari majikan, untuk mencari bayaran yang lebih tinggi. Para pembantu itu tidak lagi meminta bayaran upah bulanan, melainkan menurut jam.
“Kami menghadapi kesulitan mendatangkan pembantu ruma tangga dari negara baru, karena mereka membutuhkannya sebelum Ramadhan,” kata Al Qurahy, anggota rekruitment tenaga kerja asing di KADIN Saudi (08/7), yang sedang berada di Adis Ababa, Ethiopia, untuk merekrut pembantu baru.
Sekitar 180.000 warga Filipina bekerja menjadi pembantu dan pengemudi di Arab Saudi, sementara warga Indonesia mencapai 1,5 juta dan kebanyakan dari mereka bekerja sebagai pembantu rumah tangga.*