Hidayatullah.com–Presiden Amerika Serikat Barack Obama secara diam-diam mengizinkan penjualan 55 bom berdaya ledak kuat penghancur bunker ke Israel. Begitu laporan majalah Newsweek menyebutkan, Jum’at (23/9).
Israel awalnya meminta pembelian bom GBU-28 yang mampu menembus jauh ke bawah tanah pada tahun 2005. Tapi, permintaan itu ditolak oleh George W. Bush, presiden AS ketika itu. Kala itu AS sedang membekukan proyek kerjasama pertahanannya dengan Israel, takut kalau-kalau Israel mentransfer teknologi militer mutakhirnya kepada China.
Menurut Newsweek, kemudian pada tahun 2007 Bush menginformasikan kepada Perdana Menteri Ehud Olmert bahwa bom yang diinginkan Israel itu bisa dikirim tahun 2009 atau 2010, meskipun sebenarnya Israel ingin agar dikirim lebih cepat.
Obama mengirimkan bom-bom itu tahun 2009, kata Newsweek, mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya, yang sangat tahu tentang informasi rahasia tersebut.
Mengutip pejabat-pejabat Amerika Serikat dan Israel yang tidak disebutkan namanya, Israel kemudian mengembangkan teknologi bom penghancur bunkernya sendiri. Tapi, biaya pembuatannya jauh lebih mahal dibanding membeli persenjataan dari Amerika.
Bom berbobot 2.000 pon itu dirancang untuk menghancurkan target-target keras, yang bisa digunakan untuk menghancurkan instalasi nuklir Iran.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pentagon menolak untuk mengkonfirmasi laporan itu. Tapi sekretaris pers George Little mengatakan, “Amerika Serikat tetap berkomitmen membantu Israel dalam mencukupi kebutuhan keamanannya sendiri dan kami tetap berkomitmen membantu Israel untuk mempertahankan keunggulan kualitatif militernya.”*