Hidayatullah.com–Warga Suriah di Damaskus melempari Duta Besar Prancis, Eric Chevallier untuk negara ini dengan lemparan telur saat keluar dari gereja Kristen Ortodoks Yunani yang terletak di daerah Bab Touma, Damaskus.
Menurut laporan Fars mengutip sumber-sumber pemberitaan Suriah, kejadian terjadi hari Kamis (22/09/2011) saat Dubes Prancis selesai menemui Patriarch Ortodoks Yunani Ignace IV.
Warga Suriah yang mengetahui kehadirannya telah menantinya di luar dengan telur.
Sumber Press TV menambahkan warga juga membawa tomat, sementara CNN menyebut warga melemparinya dengan batu, selain telur. Kemarahan warga Suriah itu sebagai bentuk protes mereka atas sikap intervensif Prancis terhadap urusan dalam negeri Suriah.
Seorang saksi mata menyatakan bahwa Dubes Prancis saat mengetahui kondisi di sekitar gereja tidak punya pilihan lain langsung segera meninggalkan tempat itu.
Media-media Suriah mengatakan bahwa kejadian ini bukan yang pertama kalinya Dubes Prancis diperlakukan demikian di gereja Kristen Ortodoks ini, demikian dikutip Radio IRIB.
Sebelumnya, Dubes Prancis, Eric Chevallier dan timpalannya dari Amerika, Robert Ford pada bulan Juni diprotes keras oleh warga Kristen saat mengunjungi gereja Der Salib di kota Hama. Namun tampaknya Dubes Prancis ini masih belum mengambil pelajaran dari kejadian sebelumnya.
Rakyat Suriah benar-benar geram dan marah terhadap negara-negara Barat, khususnya Amerika, Prancis dan Inggris yang mencampuri urusan dalam negeri mereka, terutama selama 6 bulan terakhir.
Bulan lalu, rakyat Suriah melakukan aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika dan Prancis. Para demonstran menuntut pengusiran kedua duta besar dari negerinya.
Prancis merupakan negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang pro aktif menggalang dukungan anti Suriah di lembaga ini. Selama beberapa bulan sejak kerusuhan terjadi di Suriah, Prancis telah berkali-kali menulis draf resolusi anti Suriah, namun seluruh upaya itu gagal akibat penolakan keras Rusia, China, Lebanon, India dan Afrika Selatan.*