Hidayatullah.com–Perdana Menteri Pakistan Yusuf Raza Gilani, hari Selasa (11/10/2011), menawarkan informasi intelijen tentang pembunuhan mantan Presiden Afghanistan Burhanuddin Rabbani kepada pemerintah Kabul.
Rabbani dibunuh seorang pelaku bom bunuh diri, yang menyamar sebagai utusan Taliban, bulan lalu di kediamannya di Kabul.
Menteri Dalam Negeri Bismillah Muhammadi dan intelijen Afghanistan mengatakan bahwa pembunuhan tersebut direncanakan di kota Quetta, Pakistan, oleh kelompok Taliban Afghanistan.
Mereka juga menuding intelijen Pakistan terlibat dalam rencana itu.
Xinhua melaporkan, kepada wartawan di Quetta Selasa (11/10/2011), Gilani menyatakan bahwa Pakistan terkejut dengan pembunuhan mantan pemimpin Dewan Perdamaian Afghanistan itu. Ia menawarkan kerjasama untuk mencari pelaku pembunuhan yang sebenarnya.
Duta Besar Afghanistan di Islamabad Omar Daudzai mengatakan, delegasi Afghanistan yang dibentuk oleh presiden guna mencari pelaku pembunuhan Rabbani akan tiba di Islamabad dalam beberapa hari mendatang.
Pemerintah Afghanistan mengatakan, mereka telah menunjukkan sejumlah “bukti” kepada Kedutaan Pakistan di Kabul tentang pembunuhan itu. Namun, Pakistan menegaskan bahwa itu hanyalah pengakuan dari seorang tersangka saja.*