Hidayatullah.com–Panglima Angkatan Bersenjata Irak, Letnan Jenderal Babaker Zebari mengatakan pasukan keamanan negeri itu baru siap mempertahankan perbatasan darat dan udara negeri itu pada 2020.
“Jenderal Zebari memperkirakan butuh beberapa tahun lagi sebelum Irak mampu mempertahankan perbatasannya tanpa bantuan internasional,” demikian laporan Inspektur Jenderal Khusus AS untuk Rekonstruksi Irak (SIGIR) mengutip pernyataan Letjen Zebari.
“Jenderal Zebari mengusulkan Kementerian Pertahanan baru mampu melaksanakan spektrum pertahanan eksternal antara 2020 hingga 2024,” tambah laporan SIGIR, sepert dilansir BBC (30/10/2011).
Kepada SIGIR, Zebari menambahkan Irak juga tak mampu mempertahankan wilayah udaranya hingga setidaknya tahun 2020.
Irak sudah memesan 18 unit pesawat tempur F-16 dari Amerika Serikat, namun butuh beberapa tahun sebelum kekuatan udara itu mampu beroperasi.
Sebelumnya Zebari telah mengatakan pasukan Irak masih membutuhkan pelatihan setidaknya selama satu dekade lagi sebelum mampu secara mandiri mengamankan negara.
Militer Irak telah lama terkungkung konflik internal berdarah dan para petinggi militer AS mengatakan butuh masa transisi untuk kembali ke peran pertahanan yang lebih tradisional.
Pernyataan tersebu diatas tentunya harus dikritisi lebih lanjut, mengingat Amerika Serikat sebelumnya bersikukuh ingin mempertahankan pasukannya di Iraq dengan alasan memberikan pelatihan militer untuk Iraq. Namun belakangan, pada 21 Oktober lalu Presiden Obama memutuskan untuk menarik seluruh pasukannya, setelah Baghdad menolak memberikan kekebalan hukum bagi para personil militer Amerika Serikat yang ditugaskan di Iraq.
Saat ini sekitar 90.000 prajurit AS berada di Irak dan perlahan-lahan mulai dikurangi setelah 10 tahun kampanye militer yang menewaskan ribuan prajurit dan menghabiskan anggaran hingga triliunan dolar Amerika.*