Hidayatullah.com– Setidaknya 15 orang tewas di Suriah di hari pertama perjanjian gencatan senjata antara rezim Assad dan pasukan oposisi, lapor kelompok monitoring yang berbasis di Inggris seperti yang dikutip dari middleeastmonitor.com.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Ahad (28/02/2016), Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR) mengatakan telah mendokumentasikan 14 pelanggaran yang dilakukan oleh pasukan rezim sejak hari pertama dari kesepakatan tersebut.
Lima belas orang tewas, termasuk 13 pejuang oposisi, pada hari setelah perjanjian gencatan senjata mulai berlaku, kata pengawas tersebut.
Menurut SNHR, pasukan rezim Bashar yang didukung oleh pesawat-pesawat tempur Rusia meningkatkan serangan di provinsi Aleppo bagian utara menjelang gencatan senjata yang mulai berlaku pada tengah malam Jumat (26/02/2016) waktu setempat.
SNHR mendesak AS dan Rusia, kedua negara yang membantu menengahi perjanjian, untuk menyelidiki laporan pelanggaran perjanjian tersebut.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Suriah masih terjebak dalam perang sipil sejak awal 2011, ketika rezim Assad membantai para pemrotes pro-demokrasi dengan keganasan yang tak terduga.*/Karina Chaffinch