Hidayatullah.com–Ribuan kelompok Islam Sunni berunjuk rasa hari Rabu (30/1/2011) kemarin di ibukota Yaman guna memprotes dugaan pengepungan sebuah sekolah agama (pesantren) oleh pemberontak Syiah di utara.
Para pemberontak menyerang Universitas Darul-Hadits (Dar al Hadits), yang berada di wilayah kubu pemberontak Saada. Seorang warga Sunni mengatakan, bahwa masih ada ratusan siswa, termasuk warga Barat, dan keluarga mereka yang terjebak di dalamnya.
Sebuah sumber mengatakan hari Ahad ada sekitar 20 orang tewas dan 70 orang lainnya luka-luka dalam serangan terhadap lembaga Sunni di desa Dammaj itu.
Mohammad al-Ammari, juru bicara demonstrasi, mengatakan, setidaknya tujuh ribu orang, termasuk perempuan dan anak-anak, berada di bawah pengepungan di Dammaj.
“Mereka menghadapi pemboman setiap hari oleh Syiah al Houti (Al Khutsiyin) dan kurangnya makanan dan obat-obatan,” kata Ammari.
Dia mengatakan sedikitnya 26 orang tewas sejak awal blokade termasuk sedikitnya dua orang warga Amerika, seorang warga Prancis, Rusia dan sejumlah orang Indonesia dan Malaysia.
Dia menuduh para pemberontak Syiah ingin membangun negara Syiah di utara Yaman.
Sementara itu, Kepala Universitas, Syeikh al-Hajuri Yahya, yang tetap di Dammaj, mendorong para pengikutnya dalam sebuah pernyataan tertulis yang didistribusikan pada rapat umum tersebut untuk memulai “jihad terhadap Syiah Rafida al Houti,” menggunakan istilah yang diciptakan oleh Salafy Saudi untuk menggambarkan Syiah.
Dikutip AFP, perwakilan pemberontak ‘di Sanaa, Khaled al-Madani,
menuduh lembaga Darul Hadits adalah lembaga garis keras yang melakukan penghasutan sektarian.
Seperti diketahui, kelompok Syi’ah telah melakukan upaya blokade dan pengepungan terhadap Markaz Darul Hadits Dammaj, Yaman. Markas Darul Hadits Dammaj adalah markas kelompok yang menamakan diri mereka sebagai kelompok salafiyin. Tidak ada penjelasan detail sejak kapan pengepungan berlangsung. Demikian laporan yang ditulis Rabi bin Hadi ‘Umair al Madkhali yang diperoleh dari situs Sahab.
Rabi bin Hadi ‘Umair al Madkhali, salah seorang pemimpin kelompok Salafy, juga mengajak para pengikutnya untuk melawan serangan kelompok Syiah, di Dammaj, Yaman melalui surat tertanggal 4 Dzulhijjah 1432 H yang dipublikasikan di Sahab.net.
Ribuan orang telah tewas sejak pemberontakan dimulai pada 2004. Sebuah gencatan senjata dicapai pada bulan Februari tahun lalu.
Seperti diketahui, Dammaj adalah lingkungan pendidikan yang dibangun untuk tempat menuntut ilmu-ilmu agama, al-Qur`an dan Sunnah, berdasarkan tuntunan para Salafus Shalih. Tempat tersebut dihuni oleh ribuan orang, pria, wanita, dewasa dan anak-anak. Para penuntut ilmu yang datang ke Dammaj tidak hanya berasal dari negeri Yaman, tapi juga negara-negara di Asia, Afrika, Eropa dan Amerika.
Menurut Abu Aminah dalam pernyataannya, lebih dari 40 pelajaran diajarkan kepada para penuntut ilmu setiap harinya, yang mencakup semua bidang ilmu keislaman. Salah satu pengajar di tempat itu adalah Syeikh Yahya.
Para ulama yang mengajar di Dammaj, telah menerbitkan banyak buku dan tulisan tentang berbagai hal, dari fiqh hingga aqidah.
Upaya teror dan blokade atas Dammaj yang sekarang dilakukan oleh orang-orang Houti pengikut Syi’ah Rafidah, sebelumnya pernah dilakukan juga pada tahun 2009/2010. Namun, orang-orang Syi’ah tersebut tidak berhasil menguasai Dammaj. Sejak itu, menurut Abu Aminah, kebencian mereka semakin bertambah.
Darul Hadits terletak di daerah yang dikuasai oleh pemberontak Syiah Houti, didirikan pada tahun 1980 oleh almarhum Syeikh Muqbil Bin Hadi Al Wadie, seorang ulama Sunni. Saat ini menampung lebih dari 10.000 mahasiswa.*
Keterngan: Seorang pria melewati bangunan yang hancur