Hidayatullah.com–Senat Nigeria, hari Selasa (29/11/2011) menyetujui hukuman 14 tahun penjara bagi pelaku perkawinan sejenis di negara Afrika itu.
RUU tersebut diloloskan, setelah Senat mendengarkan laporan dari Komite Kehakiman, HAM dan Masalah Hukum. RUU tersebut diajukan oleh Domingo Obende dan 24 senator lainnya.
Senat juga menyetujui hukuman 10 tahun penjara bagi siapa saja yang menjadi saksi, bersekongkol, atau membantu terlaksananya perkawinan sesama jenis.
Dalam RUU tersebut juga disebutkan bahwa siapa saja yang mendirikan atau mengoperasikan klub bagi para pecinta sesama jenis diancam 10 tahun penjara.
RUU anti homoseksual tersebut pertama kali dibahas di Senat pada 13 Juli 2011.
Dalam keputusannya, Presiden Senat David Mark memperingatkan negara-negara maju agar berhenti berusaha merusak tata nilai Nigeria.
Mark mengarisbawahi, diloloskannya RUU tersebut merupakan pernyataan tegas dari Nigeria bahwa negara itu tidak akan menggadaikan nilai-nilai bangsanya demi bantuan ekonomi dari negara asing.
Sebagaimana pernah dilaporkan, Perdana Menteri David Cameron menekan negara-negara penerima bantuan finasial Inggris agar melegalkan homoseksual di masing-masing negara jika mau mendapatkan uang dari London. Sejumlah negara Afrika telah menyatakan bahwa mereka menentang persyaratan yang diajukan Inggris tersebut. Baca berita sebelumnya: Soal Homo Tanzania dan Zanzibar Tolak Usul Inggris.
Dahiru Umaru, ketua Komite Kehakiman, HAM dan Masalah Hukum di Senat Nigeria, saat mempresentasikan usulan RUU tersebut menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan dengar pendapat dengan masyarakat.
Hasil dengar pendapat publik secara bulat menunjukkan bahwa rakyat Nigeria mengutuk tindakan homoseksual yang menjijikkan tersebut.
“Rakyat Nigeria sepakat mengutuk perilaku menjijikkan lesbianisme, gay, transeksual, biseksual dan interseks, sebagai penyimpangan dari hukum alam,” kata Umaru, dikutip Xinhua (30/11/2011).
Sementara itu sebelumnya surat kabar milik pemerintah Zimbabwe, Herald (24/11/2011) melaporkan, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe mengkritik Perdana Menteri Inggris David Cameron sebagai penyembah setan.
Pemimpin berusia 87 tahun itu mengatakan bahwa imbauan Inggris di hari terakhir pertemuan persemakmuran Oktober lalu itu merupakan saran yang tak masuk akal.
Dia menyatakan bahwa homoseksualitas bertentangan dengan kodrat alam. Karena itu, Mugabe menyebut kaum homoseksual sebagai kelompok yang lebih rendah dari babi dan anjing.*