Hidayatullah.com–Hanya akan ada ratusan tentara Inggris yang ditinggalkan dalam program pelatihan pada akhir 2014, saat batas akhir penarikan pasukan dari Afghanistan. Demikian dikatakan Menteri Pertahanan Philip Hammond pada hari Rabu.
“Mereka di sana bukan untuk berperang, melainkan untuk melatih dan membimbing, serta ditempatkan dalam level kementerian di Kabul,”kata Hammaond, dikutip Xinhua (08/12/2011).
Namun, meskipun belanja militer telah ditetapkan akan dipangkas dalam rangka penghematan anggaran, ia mengharapkan Inggris akan memberikan kontribusi finansial yang signifikan untuk pasukan keamanan di Afghanistan.
Menurut Hammond, perincian pos apa saja dari anggaran militer yang akan dipangkas belum diputuskan.
Amerika Serikat, khawatir dengan pemangkasan anggaran militer yang dilakukan sekutu dekatnya itu.
Dengan adanya pemangkasan anggaran, Hammond mengatakan, Inggris harus mengatur pengiriman pasukannya ke luar negeri dengan sangat hati-hati, sebab negaranya masih tetap akan mengirimkan pasukan ke berbagai belahan dunia, yang jumlahnya bisa mencapai 30.000 personel
Inggris sendiri harus menjaga kepulauan Falkland atau Malvinas yang direbutnya dari Argentina pada tahun 1982, yang hingga kini maih menjadi sumber konflik kedua negara.*