Hidayatullah.com–Imad Abdul Ghafur, ketua Partai An Nur dari Salafy, mengajak semua partai politik Mesir membantu mengakhiri bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan pemerintah di Lapangan Tahrir, yang berlangsung sejak Jum’at pekan lalu. Abdul Ghafur menyerukan dilakukan dialog di antara para pihak yang bertikai.
“Saya mengunjungi Lapangan Tahrir bersama sejumlah anggota Komite Tinggi Partai An Nur pada hari Ahad, untuk mengetahui keadaannya, dalam rangka menghentikan kekerasan antara kedua pihak, dan melakukan dialog rasional guna mengakhiri krisis itu,” kata Abdul Ghafur kepada Al Mishry Al Yaum (18/12/2011).
“Namun, kami mendapati (hal) ini sulit, karena adanya kekerasan antara kedua pihak,” imbuhnya.
Lebih lanjut Abdul Ghafur mengatakan bahwa ada “pihak ketiga” yang menyebabkan keadaan terus memanas, yang mana hal itu bisa dikait-kaitkan oleh pihak lain dengan kemenangan partai-partai Islam dalam pemilihan umum parlemen baru-baru ini.
Pada hari Ahad kemarin, bentrokan antara pasukan keamanan dengan ribuan pengunjuk rasa terjadi di Jalan Syeikh Rihan. Upaya para tokoh Mesir untuk menghentikan kekacauan itu gagal.
“Semua anggota Partai An Nur yang menang dalam putaran pertama, yang terdiri dari 30 orang lebih, akan berangkat ke Jalan Qasr Al Aini pada hari Ahad, guna membantu mencari solusi krisis ini,” kata Abdul Ghafur.
Semua anggota parlemen yang sampai saat ini memenangkan pemilu harus menunjukkan kepeduliannya guna mengakhiri konflik yang terjadi, imbuhnya.
“Kegiatan dewan penasehat saat ini dibekukan, sampai menerima tanggapan atas usulan yang diajukan ke Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata,” kata Abdul Ghafur.
Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata adalah pemegang kekuasaan pemerintah Mesir saat ini, sejak Husni Mubarak meletakkan jabatan presiden bulan Februari lalu.*