Hidayatullah.com–Baru saja pasukan AS hengkang dari Iraq, para pejabat pemerintah di Iraq sudah berseteru. Dilaporkan, pemerintah Syiah di Iraq mengeluarkan perintah penangkapan atas Wakil Presiden yang berasal dari kelompok Sunni, Tariq al-Hashemi.
Pengumuman perintah penangkapan ini dianggap sebagai bukti mendalamnya krisis politik di Iraq saat ini.
Jurubicara Kementrian Dalam Negeri Iraq, Adil Daham, mengatakan, Hashemi dikenai tuduhan terorisme. Tuduhan itu berdasarkan apa yang dianggap sebagai pengakuan oleh tiga pengawalnya, yang mengatakan mereka memasang sejumlah bom menarget pejabat pemerintah dan keamanan Iraq.
Seorang pengawal Hashemi mengakui, ketiganya bekerja untuk Wakil Presiden tetapi membantah tuduhan terorisme.
Hashemi dilaporkan berada di kawasan Kurdistan di Iraq utara untuk pembicaraan dengan pejabat Kurdi. Ia belum bisa dimintai komentar.
Amerika mengungkapkan keprihatinan mengenai perkembangan ini. Jurubicara Gedung Putih Amerika mengimbau “semua pihak bekerja menyelesaikan berbagai perbedaan secara damai lewat dialog yang konsisten sesuai hukum.”
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Perdana Menteri Iraq Nouri al-Maliki sebelumnya meminta voting tentang mosi tidak percaya di parlemen atas politisi terkemuka Iraq lainnya, Wakil Perdana Menteri Salem al-Mutlaq.
Dalam wawancara dengan VOA, Mutlaq menyebut Maliki seorang diktator dan mendesak Amerika meninjau ulang kebijakan mengenai Iraq.*