Hidayatullah.com—Organisasi Muslim terkemuka Amerika menyarankan, calon kandidat presiden AS dari Partai Republik, Rick Santorum untuk mempelajari Islam dan membaca al-Quran agar bisa lebih mengenal Muslim. Desakan komunitas Muslim ini dilakukan setelah mereka merasa terhina dengan ucapan Santorum dalam sebuah kampanye yang mengatakan kesetaraan tidak datang dari Islam.
“Kami akan mengirimkan al-Quran ke kantor kampanyenya minggu depan,” demikian disampaikan Direktur Komunikasi Nasional Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR), Ibrahim Hooper, dikutip laman OnIslam.
Sebelumnya, hari Sabtu (21/01/2012) Santorum mengatakan masyarakat menginginkan keseimbangan dan konsep keseimbangan tidak berasal dari Islam atau agama-agama timur.
“Orang-orang menyerukan kesetaraan sekarang. Kesetaraan, kami ingin kesetaraan. Anda pikir, berasal dari mana konsep kesetaraan itu?” tanya Santorum kepada para pendukungnya di sebuah restoran di South Carolina. ”Konsep itu tidak datang dari Islam. Itu tidak datang dari agama-agama Timur. Dari mana asalnya? Ia datang dari Tuhannya Abraham, Ishak, dan Yakub.”
Sementara itu, Ibrahim Hooper mengatakan, kandidat presiden dari Partai Republik itu memiliki informasi kurang akurat tentang Islam. ”Al-Qur’an adalah sanggahan terbaik bagi pernyataan Santorum yang tidak akurat dan menghina,” katanya.
Pemimpin muslim menekankan al-Quran dan Nabi Muhammad Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam minta pengikutnya untuk menjaga keseimbangan ras dan perbedaan jenis kelamin. “Nabi mengatakan semua orang seimbang seperti gigi sisir,” ujar Hooper.
Topi Islam rupanya menjadi tren dan bahan jualan kampanye calon presiden di Amerika. Entah karena ingin dipuji atau mendapat nilai positif dari kaum Yahudi yang dikenal sangat mempengaruhi calon presiden AS, namun belum lama ini, calon presiden dari Partai Republik yang lain, Newt Gingrich, juga berusaha menjadikan Islam jadi bahan celaan.
Dalam sebuah pernyaan minggu lalu, Gingrich dia mengatakan akan mendukung calon Muslim untuk Gedung Putih jika ia secara terbuka meninggalkan ajaran Islam.
“Jika seorang Muslim ingin menjadi presiden Amerika, ia harus meninggalkan syariat Islam,” kata Gingrich.
Ini bukan kali pertama Gingrich membuat nada hinaan. Bulan Juli 2010, ia mengatakan bahwa ia melihat syariah Islam sebagai ancaman mematikan bagi Amerika Serikat.*