Hidayatullah.com–Alhamdulillah, tidak terasa hampir selesai pekerjaan tahap pertama pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza. Minggu terakhir Januari 2012 ini insya Allah telah mencapai 80 %. Pekerjaan tahap pertama yang sudah berjalan selama 8 bulan ini telah mendekati akhir, jika tidak ada kendala berarti pekerjaan struktur akan selesai dalam 2 bulan mendatang.
Pernyataan ini disampaikan Abdullah Onim, relawan MER-C cabangn Gaza, kepada redaksi hidayatullah.com, Rabu (25/01/2012).
Menurut Onim, selesainya pembangunan RSI Gaza Tahap pertama ini memang sedikit diluar rencana. Dalam jadwal rencana seharusnya RSI Gaza selesai pada bulan Februari, namun berbagai kendala yang ada di lapangan membuatnya sedikit mundur dari rencana.
Kendala-kendala tersebut antara lain terlambatnya pengadaan material, kondisi cuaca dalam dua bulan terakhir selalu turun hujan, beberapa item pekerjaan tambahan hingga terlambat sekitar 1 bulan. Hal ini terhitung sangat normal, karena membangun di daerah konflik memang tidak mudah.
Sejak awal RS ini akan dibangun memang banyak kendala yang dihadapi, mulai dari susahnya para relawan masuk ke Gaza untuk mengawal pembangunan.
“Susahnya mendapatkan material, yang disebabkan material harus diadakan melalui terowongan, ditambah lagi kondisi keamanan di Gaza sendiri yang tidak pernah lepas dari serangan-serangan Zionis-Israel, yang mengakibatkan beberapa kali proses pembangunan harus dihentikan, serta berbagai kendala yang harus dihadapi,” ujar Onim.
Meski demikian, Onim mengaku, MER-C dan para relawannya berkomitmen penuh bahwa amanah ini tetap harus dikerjakan, dengan cara apapun, dengan jalan apapun dan tidak ada kata menyerah untuk menyelesaikan amanah ini.
Dengan kondisi masih 80%, jika dilihat dari kejauhan, RSI Gaza masih berbentuk segi delapan seperti Qubbah Sakhra di Masjid Al-Aqsha ini sudah nampak berdiri tegak di antara bangunan-bangunan lainnya di Bayt Lahiya Gaza utara, dekat perbatasan Gaza dan tanah jajahan Israel.
Sepintas bangunan ini seperti sebuah benteng kokoh, yang melawan arogansi dan kebiadaban Israel terhadap bangsa Palestina.
Meski belum sepenuhnya usai, Onim tetap menyatakan rasa terimakasihnya pada masyarakat Indonesia.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala dukungan yang diberikan oleh rakyat Indonesia, Rumah Sakit Indonesia di Gaza ini akan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia di dunia International. Jika Indonesia punya Masjid Istiqlal di Bosnia, yang dibangun oleh Soeharto, maka saat ini Indonesia juga punya Rumah Sakit yang dibangun oleh kekuatan rakyat, yang dibangun oleh rasa persatuan, rasa cinta rakyat Indonesia terhadap Palestina.” */Nia, Jalur Gaza