Hidayatullah.com—Rusia dan China hari Sabtu (04/02/2012) bergabung memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendukung rencana Liga Arab untuk melengserkan Presiden Suriah Bashar Al Assad.
Tiga belas negara anggota DK-PBB lainnya menyatakan “mendukung penuh” rencana Liga Arab untuk mengakhiri pertumpahan darah di Suriah, lansir Reuters.
Maroko, satu-satunya negara Arab di DK-PBB yang beranggotakan 15 negara itu, menyatakan kekecewaannya atas veto yang dilakukan Rusia dan China. Muhammad Loulichki, duta besar Maroko untuk PBB, mengatakan ia “sangat frustrasi” dengan kegagalan resolusi tersebut, seraya menambahkan bahwa Liga Arab tidak akan membiarkan begitu saja rencana itu.
Duta Besar AS untuk PBB Susan Rice menyatakan “jijik” dengan veto China dan Rusia, dan menyalahkan kedua negara itu jika terjadi pertumpahan darah lebih lanjut di Suriah.
Dubes Prancis dan Inggris menyatakan kekecewaan serupa.
Sementara itu Dubes Suriah Bashar Jaafari mengkritik resolusi DK-PBB itu dan para pendukungnya, seperti Arab Saudi dan negara Arab lain.
“Apakah masuk akal bahwa negara-negara yang mendukung resolusi ini adalah negara yang melarang para wanitanya menghadiri pertandingan sepakbola?” sindir Jaafari. “Negara-negara ini menyuruh Suriah agar demokratis?”
Jaafari juga menyangkal bahwa pasukan pemerintah Suriah membunuh ratusan warga sipil di Homs, dengan mengatakan “tidak ada orang waras” yang akan melakukan serangan semacam itu di malam sebelum DK-PBB membicarakan tentang resolusi atas negaranya.
Dubes Rusia Vitaly Churkin menyangkal kabar yang mengatakan negaranya merubah sikap di menit-menit terakhir dan akhirnya memveto resolusi itu.
Menurut Churkin, sejumlah negara berpengaruh sejak awal justru meremehkan kesempatan untuk menyelesaikan masalah Suriah lewat jalur politik. Churkin menunjuk Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang sejak awal getol menyerukan agar Presiden Bashar Al Assad segera mundur dari jabatannya dan mendorong serta memprovokasi kelompok oposisi agar menekan pemerintah Suriah.
Sedangkan China menilai resolusi DK-PBB, yang mendukung penuh rencana Liga Arab dalam penyelesaian konflik di Suriah itu, tidak akan menyelesaikan masalah.*