Hidayatullah.com–Sentimen anti-Amerika Serikat (AS) terkait pembakaran al-Quran oleh tentara Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO di Afghanistan, masih berlanjut. Ribuan orang menyerbu markas militer Amerika Serikat di Kabul, Afghanistan, Kamis (23/02/2012). Dua tentara NATO pun tewas dalam aksi berujung bentrok itu. Selain itu, dua pengunjuk rasa dilaporkan mengalami luka tembak.
Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO mengatakan, dua anggotanya tewas di Afghanistan bagian timur karena tembakan dari orang yang mengenakan seragam Tentara Nasional Afghanistan. ISAF tidak mengidentifikasi kebangsaan korban dan tak memberikan rincian lebih lanjut.
“Seorang individu mengenakan seragam Tentara Nasional Afghanistan menyerang anggota ISAF di Afghanistan timur hari ini, menewaskan dua anggota,” kata ISAF dikutip AFP.
Sedikitnya dua ribu orang mengepung tempat tersebut. Mereka kemudian melemparkan batu dan memanjat dinding untuk mencoba masuk ke tempat pelatihan itu. Namun, pasukan keamanan berupaya menghalangi dengan menembakkan peluru ke udara.
Sementara itu, aksi serupa terjadi di sebuah pangkalan militer Norwegia di Afghanistan. Kepala kepolisian setempat Abdul Kahleq Aqsayee mengatakan, sekitar 100 remaja berbaris menuju pangkalan pasukan Norwegia di pinggiran kota.
“Mereka melemparkan batu dan membakar kendaraan. Mereka membubarkan diri setelah polisi turun tangan,” ujarnya.
Untuk mencegah meluasnya kemarahan rakyat Afghanistan, Presiden Afghanistan Hamid Karzai menyerukan rakyatnya untuk tetap tenang. Ia berjanji insiden al-Quran akan diselidiki. Ia juga memerintahkan pasukan keamanan untuk menghindari kekerasan dan melindungi rakyat dan aset negara.*