Hidayatullah.com–Manshur An Naqaidan, seorang wartawan Saudi membenarkan apa yang disampaikan oleh Dhahi Khalfan kepala Kepolisian Dubai, bahwa negara-negara Teluk merasa terancam oleh Al Ikhwan Al Muslimun sebagaimana disampaikan dalam wawancaranya dengan Al Arabiya (29/2/2012).
Ketika ditanya apakah Al Ikhwan memiliki kemampuan untuk mengancam pemerintahan negara-negara Teluk sebagaimana yang terjadi di Mesir, An Naqaidan menyampaikan bahwa negara-negara yang tergabung dalam Mejelis Kerja Sama Negara-negara Teluk mengambil kesimpulan bahwa Al Ikhwan sampai dalam fase meyakini bahwa saat ini waktunya mereka menjalankan agenda dan mengantarkan kepada pemerintahan seperti yang terjadi di Mesir, Tunis, Libya dan saat ini Syiria.
An Naqaidan menilai Al Ikhwan Al Muslimun berbeda dengan kelompok Islam lainnya dimana mereka amat berpijak kepada organisasi dan memiliki ketrampilan dalam berpolitik.
Meskipun An Naqaidan menyampaikan bahwa tidak ada kelompok yang menguasai rakyat negara-negara Teluk, namun Al Ikhwan di wilayah tersebut tidak berbeda dengan Al Ikhwan di Masir dan Libya yang meyakini bahwa saat inilah waktu bagi mereka untuk sampai kepada pemerintahan.
Masih manurut An Naqaidan, bagi pemerintahan Saudi Al Ikhwan Al Muslimun masih juga dipandang sebagai gerakan yang mengancam.