Hidayatullah.com—Mantan perdana menteri dan menteri permiyakan Libya Shukri Ghanim ditemukan mengapung di Sungai Danube yang mengalir di kota Vienna, kata polisi Austria.
Dilansir oleh Associated Press, jurubicara polisi Roman Hashlinger mengatakan, mayat pria 69 tahun itu ditemukan mengapung di sungai pada Ahad dini hari (29/04/2012). Jasadnya tidak menunjukkan bekas penganiayaan, namun otopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya masih dilakukan.
“Tidak ada tanda-tanda kekerasan, jika seseorang mendorongnya,” kata Hashlinger. “Tapi kemungkinan dia sakit lalu terjatuh ke sungai.”
Saat mayatnya ditemukan, Ghanim mengenakan pakaian wajar tanpa ada kartu identitas diri, kecuali sebuah dokumen yang menunjukkan nama perusahaan tempatnya bekerja. Salah seorang staf perusahaan itu kemudian dipanggil dan mengidentifikasi mayat Ghanim, kata jurubicara polisi itu.
Hashlinger mengatakan, Ghanim sepertinya meninggalkan tempat tinggalnya Ahad dini hari, setelah menghabiskan Sabtu malam di rumah bersama teman-temannya. Polisi mendapat laporan dari seorang pejalan kaki yang melihatnya mengambang di dekat kediamannya di Wina, dekat kompleks gedung badan-badan PBB di ibukota Austria.
Ghanim adalah bekas perdana menteri Libya periode 2003 sampai 2006. Setelah itu ia menjabat sebagai menteri perminyakan sampai tahun 2011. Dia meninggalkan Libya menuju Tunisia, lalu ke Eropa pada bulan Juni, saat para pemberontak berusaha menggulingkan Muammar Qadhafi. Ghanim mengumumkan dirinya mendukung perjuangan pemberontak melawan rezim Qadhafi.
Di lingkungan negara anggota pengekspor minyak OPEC, Ghanim dikenal sebagai pribadi yang ramah. Di kalangan awak media ia mudah didekati dan tidak pelit memberikan nomor kontak kepada wartawan yang dipilih yang bertugas meliput pertemuan para menteri OPEC.
Sebagai pejabat Libya Ghanim bersikukuh menyatakan bahwa Libya tidak bertanggungjawab atas peristiwa pemboman pesawat komersial Amerika Serikat Pan Am 103 tahun 1988 di atas kota Lockerbie, Skotlandia, yang memakan korban 270 orang. Dia juga bersikukuh menyatakan Libya tidak bertanggungjawab atas kematian polisi Inggris Yvone Fletcher saat bertugas mengamankan aksi demonstrasi di depan Kedutaan Libya di London tahun 1984.*