Hidayatullah.com—Ribuan orang turun ke jalan memprotes Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang sedang menggelar pertemuan tingkat tinggi selama dua hari di Chicago, Amerika Serikat.
Polisi memperkirakan 1.800-2.000 orang ikut dalam demonstrasi menentang kebijakan perang NATO di hari pertama KTT pada Ahad (20/5/2012). Sementara laporan-laporan televisi setempat memperkirakan jumlah peserta unjuk rasa mencapai 3.000-5.000 orang, lansir Xinhua.
Aksi unjuk rasa yang awalnya berjalan damai itu diwarnai bentrokan dengan petugas.
Sekitar 7 orang ditangkap aparat polisi pada pukul 2.30 siang waktu setempat, tidak lama setelah ribuan orang turun ke jalanan pusat kota Chicago.
Menurut keterangan pejabat Kepolisian Chicago Garry McCathy, sedikitnya 18 orang telah ditangkap petugas selama unjuk rasa berlangsung, tulis Xinhua (21/5/2012). Jumlah itu tidak termasuk lima orang tersangka pelempar bom molotov ke arah gedung tempat KTT NATO itu digelar.
Sementara itu menurut Euronews (21/5/2012), pengunjuk rasa yang telah ditangkap petugas mencapai 60 orang. Dan sedikitnya 12 orang terluka akibat bentrokan dengan petugas polisi, yang terjadi saat aparat berusaha membubarkan kerumunan massa.
Di antara 3.000 demonstran itu, terdapat 50 veteran militer Amerika Serikat. Mereka membuang ke jalanan medali penghargaan yang diperolehnya, yang menurut para veteran sebagai simbol penolakan mereka atas peperangan yang dipimpin AS di Iraq dan Afghanistan.
Reporter Euronews di Chicago melaporkan, “Orang-orang yang datang ke sini hari ini berasal dari kelompok yang berbeda, namun mereka membawa pesan yang sama, yaitu ‘Tidak untuk perang dan tidak untuk NATO’.”
Pendeta Jesse Jackson ikut ambil bagian dalam unuk rasa itu.
“Mereka yang berjalan kaki berjalan dengan penuh kesadaran. Mereka harus didengar, mereka musti didengar. Saya berharap presiden dan para pemimpin NATO akan memperhatikan penderitaan yang dirasakan orang-orang di sini pada hari ini,” kata Jackson.*