Hidayatullah.com—Seorang politisi Austria, yang tidak disebutkan namanya, terekam melakukan hubungan seks oleh kamera pemantau kehidupan liar di sebuah hutan, dan jika pengadilan berpihak padanya, ia akan mendapatkan kompensasi uang sampai £16,000.
Para pakar hukum menilai, kamera yang dipasang di hutan Carinthia itu bertentangan dengan undang-undang di Austria yang mengatur tentang penggunaan kamera pengintai.
Hans Zeger, presiden Argen Daten –sebuah LSM khusus bidang perlindungan data, mengatakan bahwa izin resmi harus dimiliki sebelum kamera pengintai di hutan itu dipasang.
“Setidaknya harus dipasang peringatan, sehingga pengunjung bisa menyesuaikan perilaku mereka dan menghindari daerah yang dimonitor,” kata Zeger, dikutip The Telegraph (15/6/2012).
Namun, Carinthia Hunting Society yang memasang kamera pengintai itu, bersikukuh bahwa kamera yang dipasang tidak melanggar hukum.
“Saya tidak dapat menyebut angka pasti berapa banyak kamera yang dipasang di hutan-hutan di Carinthia, sebab mereka tidak perlu mendaftar kepada kami,” kata Freydis Burgstaller-Gredenegger, manajer CHS.
“Kami tidak pernah mendapatkan masalah dengan kamera-kamera itu, sampai saat ini,” kata wanita tersebut, seraya menjelaskan bahwa kamera yang dipasang adalah untuk mengamati pola makan hewan-hewan liar.
Kamera dipasang dengan tersembunyi di daerah yang jarang dikunjungi orang dan tidak dimaksudkan untuk merekam aktivitas seksual si politisi.
Apabila pengadilan menilai pemasangan kamera itu ilegal dan mengganggu privasi, maka si politisi berhak mendapat uang kompensasi.
Setidaknya si politisi bisa bernapas lega dan tidak malu, karena pihak CHS memutuskan untuk menyimpan nama dan rekamannya sebagai rahasia.
Kejadian ini mencerminkan potret aneh dari nilai kebebasan Barat, yang mengharuskan norma kesopanan umum di masyarakat mengalah kepada privasi segelintir individu di tempat umum.*