Hidayatullah.com—Hari Jumat (22/7/2016) Moskow mencabut larangan sementara bepergian ke Turki lewat udara atas warganya.
“Mulai 22 Juli 2016 penerbangan udara reguler untuk semua airlines yang terbang dari wilayah Rusia ke Turki dipulihkan,” kata kementerian transportasi dalam pernyataannya seperti dilansir AFP.
Hari Sabtu lalu Moskow mengeluarkan larangan terbang ke Turki atas semua warganya, menyusul percobaan kudeta yang gagal di negara itu. Presiden Vladimir Putin bahkan mengeluarkan perintah agar para pejabat membantu pelancong-pelancong Rusia pulang.
Penerbangan untuk selain warganegara Rusia hanya dihentikan akhir pekan, sebelum akhirnya dipulihkan kembali.
Kementerian mengatakan keputusan pencabutan larangan terbang itu diambil “setelah mendapatkan jaminan dari pihak Turki” yang bersedia meningkatkan pengamanan untuk warganegara Rusia.
Maskapai penerbangan negara Rusia Aeroflot mengkonfirmasi kabar bahwa pihaknya sudah kembali diperbolehkan mengangkut warga Rusia dengan penerbangan regulernya ke Turki mulai hari Jumat pukul 00:00 atau 21:00 GMT hari Kamis.
Hanya beberapa hari setelah rujuk dengan Israel, pemerintah Ankara mengajukan rekonsiliasi hubungannya dengan Moskow, yang memburuk setelah Turki menembak jatuh pesawat tempur Rusia di dekat perbatasan Suriah bulan November 2015.
Merespon penembakan itu Moskow menghentikan sejumlah proyek besarnya di Turki dan memutus arus wisatawannya.
Tindakan Moskow itu merupakan pukulan telak bagi industri pariwisata Turki, negara yang mengandalkan pendapatan dari sektor wisata karena tidak memiliki sumber energi dan sangat tergantung pada pelancong dari negara tetangga seperti Rusia dan Iran.*