Hidayatullah.com—Bekas presiden Mesir Husni Mubarak dinyatakan meninggal dunia setelah dipindahkan ke rumah sakit penjara hari Selasa (19/6/2012), lapor kantor berita resmi MENA.
“Husni Mubarak secara klinis mati,” kata MENA. “Sumber-sumber medis mengatakan kepada MENA jantungnya berhenti berdetak dan tidak merespon defibrilasi.”
Kesehatan Mubarak menurun sejak ia disingkirkan Februari tahun lalu. Sejak divonis pada 2 Juni kemarin Mubarak dijebloskan ke dalam penjara dan ditempatkan di ruang perawatan medis penjara Tora.
Sepanjang persidangan, dia dinaikkan ke usungan dan didampingi petugas medis, meskipun tidak jelas penyakit apa yang dideritanya.
Kesehatannya terus menurun dan Mubarak mengalami gangguan emosi setelah dipindah ke ruang perawatan intensif di Tora.
Kata kementerian kesehatan, Mubarak mengalami depresi akut sejak dipindah ke penjara, tekanan darahnya naik secara periodik dan napasnya pendek.
Menurut pihak penjara, dokter dua kali merangsang detak jantungnya dengan alat defibrilasi dua kali pada 11 Juni kemarin.
Keluarga sudah meminta secara resmi pemindahan Mubarak ke sebuah rumah sakit di Kairo. Namun permintaan itu ditolak, karena khawatir menimbulkan kemarahan demonstran.
Istri Mubarak, Suzanne, dan dua menantu perempuannya diberikan izin khusus agar dapat menjenguk Mubarak, menyusul kabar burung tentang kematiannya.*