Hidayatullah.com–Pengumuman kemenangan Muhammad Mursy disambut dengan sorak sorai para pendukung Al Ikhwan Al Muslimun yang berkumpul di Lapangan Tahrir, Kairo. Seperti diketahui, Mursy, salah satu calon presiden dari Ikhwan memperoleh 13,2 juta suara (52 persen). Sedangkan Ahmad Shafik memperoleh 12,2 juta suara (48 persen) dari total pengguna hak pilih. Sementara jumlah pengguna hak pilih tercatat 26,7 juta atau 51 persen dari total 50 juta pemilih hak suara.
Para pendukung Mursy sudah berkumpul di lapangan itu selama beberapa hari belakangan sebagai protes atas dekrit yang dikeluarkan oleh Dewan Agung Militer, SCAF, yang menurut mereka dibuat untuk mengurangi atau membatasi kekuatan presiden dan melindungi kekuasaan militer.
Ketetapan hasil pemilihan presiden tersebut sesuai dengan perhitungan tidak resmi dari berbagai media massa dan pemantau setempat. Kemenangan Mursi menegaskan dirinya sebagai Presiden Mesir pertama yang terpilih dalam pemilihan presiden yang jujur, dan bersih, dengan pengawasan dari pementau dalam dan luar negeri.
Seperti dikutip dalam laman ikhwanweb.com, Dr. Muhammad Al-Katatni, Ketua Parlemen Mesir hasil pilihan demokratis rakyat Mesir pasca revolusi, mengcapkan selamat yang mendalam kepada Muhamad Mursy atas kemenangannya dalam pemilihan presiden Mesir.
Secara khusus, Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), secara langsung mengucapkan selamat kepada Mursy atas kemenangan dalam pemilihan Presiden.
Ucapan juga datang dari Ketua Komisi Tinggi Pemilihan Presiden Mesir Faruk Sultan, pada Ahad (24/06/2012).
“Mursi memperoleh suara terbanyak dari Ahmad Shafiq,” kata Sultan dalam konferensi pers untuk mengumumkan hasil pemilihan Presiden Mesir.
Lebih lanjut, Katatni menawarkan kerjasama dengan presiden untuk mengatasi berbagai krisis saat ini yang dialami oleh Mesir untuk menguntungkan rakyat.
Zionis Berharap Kerjasama
Di tempat berbeda, Zionis-Israel ikut menyatakan hormat pengumuman kemenangan Mursy hari Adah. Lebih lanjut, Zionis menyerukan kepada pemerintahan baru di Kairo untuk mempertahankan kesepakatan perdamaian kedua Negara itu.
“Israel menghargai proses demokrasi di Mesir dan menghormati hasilnya,” demikian pernuataan resmi kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan setelah calon Ikhwan, Muhammad Mursyi, dinyatakan menang atas Ahmad Syafiq.
“Israel mengharapkan kerjasama dilanjutkan dengan pemerintahan Mesir atas dasar perjanjian perdamaian kedua negara, yang untuk kepentingan kedua bangsa dan memberikan kontribusi untuk stabilitas regional,” kata pernyataan itu.*