Hidayatullah.com– Senin (25/06/2012) ini, akan menjadi momentum bagi seluruh rakyat Aceh untuk mendapatkan pemimpin baru mereka yang telah memenangkan Pemilihan kepala daerah tingkat provinsi, Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2012 – 2017.
Pasangan “ZIKIR” atau yang lebih dikenal dengan duet Achehness yang merupakan calon Gub/Wagub dari ( PA ) Partai Aceh, Dato’ dr.Zaini Abdullah dan Tgk. Muzakir Manaf, telah mendapatkan dukungan suara rakyat lebih 55% di Provinsi berpenduduk 4,2 Juta tersebut.
Menurut informasi yang diterima reporter hidayatullah.com di Gedung DPRA (Dewan Perwakilan Rakyat Aceh) tempat di mana akan berlangsungnya Pelantikan Gub/Wagub terpilih, melalui proses sidang istimewa DPRA di Gedung Utama DPRA tersebut. Menurut Sulaiman Abda, wakil ketua DPRA didampingi Sekretaris Dewan (Sekwan), Burhanuddin, berbagai persiapan untuk pelantikan sudah rampung.
Di kompleks gedung DPRA semua teratak telah terpasang untuk 3.000 tamu undangan. Sedangkan di dalam gedung hanya mampu menampung 1.000 undangan. Sebanyak 25 Diplomat dari berbagai Negara sahabat Indonesia memastikan diri akan hadir pada prosesi pelantikan dr. Zaini Abdullah – Muzakir Manaf. Bahkan Dubes Arab Saudi, HE Mr Muhammad Mustafa Mubarak menyatakan hadir langsung dalam pelantikan istimewa tersebut.
“ZIKIR” akan dilantik Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi atas nama Presiden Republik Indonesia di depan Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh dalam Sidang Istimewa di aula utama gedung dewan setempat.
Prioritaskan Perbaikan Akhlak
Wakil Gubernur terpilih, Muzakir Manaf (Mualem_red) pada suatu kesempatan di Abdya menegaskan, Perbaikan akhlak dan moral merupakan program utama yang akan dilaksanakan selama Pemerintahan Zaini Abdullah/Muzakir Manaf. Program ini dinilai cukup mendesak, sehingga akan dilakukan pada kesempatan pertama, dengan melibatkan para Ulama dari seluruh Aceh.
“Suatu langkah yang harus didukung dan dikawal demi terciptanya kondusifitas penegakan Syariat Islam di Aceh”, ungkap seorang Ulama Aceh. Dengan kebijakan yang diambil tersebut merupakan sebuah bentuk kongkrit komitmen dari Zaini/Muzakir untuk berupaya melalui dukungan “Political Willnya” demi keberlangsungan Syariat Islam Kaffah. */Abi Misy’al, Koeta Radja Banda Atjeh