Hidayatullah.com–Menteri Lingkungan Taiwan memicu silang pendapat karena mengusulkan agar pria harus duduk dan bukan berdiri saat buang air kecil.
Badan Perlindungan Lingkungan Taiwan, EPA, mengatakan, Menteri Stephen Shen selalu duduk bila buang air kecil, baik di rumah ataupun di toilet umum.
Badan itu mengatakan, kebiasaan kencing dengan duduk seperti yang dilakukan perempuan akan menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
Para pejabat mengatakan akan meminta pemerintah daerah untuk memasang tanda di toilet-toilet umum berisi anjuran agar pria duduk bila buang air kecil.
Pemberitaan BBC, Senin (27/08/2012) menyebutkan, anjuran ini bagian dari kampanye Taiwan untuk menjaga kebersihan di toilet-toilet.
Toilet umum di Taiwan yang berjumlah sekitar 100.000 saat ini jauh lebih bersih dibandingkan keadaan sebelumnya.
Toilet-toilet ini diperiksa dan dinilai oleh para inspektur dan banyak di antaranya mendapatkan nilai tertinggi.
Namun sejumlah kakus masih bau pesing karena cipratan air seni pria, kata EPA.
Anjuran pria buang air kecil sambil duduk ini akan dipasang di toilet umum di sekolah-sekolah, bandara, stasiun kereta dan bus.
Anjuran ini menyebabkan silang pendapat di internet. Banyak wanita yang mendukung gagasan ini di jejaring sosial, namun sebagian pria mengatakan akan sulit mengubah kebiasaan sejak kecil.
Sebelumnya sejumlah politisi sayap kiri di Swedia juga pernah mengusulkan undang-undang baru yang melarang pria kencing berdiri. Mereka pun mengemukakan alasan dan beberapa keuntungan bila pria kencing dengan cara duduk di toilet.
Partai sosialis dan feminis di Swedia mengklaim, akan lebih higenis bila seorang pria duduk ketika buang air kecil. Hal itu akan mengurangi genangan air dan diklaim baik untuk kesehatan pria, karena kencing dengan cara duduk akan mengosongkan kandung kemih dan hal itu sangat menguntungkan pria di kala mereka sedang duduk.
Kekosongan kantong kemih juga akan mengurangi resiko kanker prostat. Partai sayap kiri itu pun menilai, kehidupan seks pria akan semakin membaik bila kesehatan prostatnya bagus.
Sebagai langkah awal dari kebijakan ini, partai sayap kiri itu menyarankan adanya tanda di toilet untuk melarang para pria kencing dengan cara berdiri. “Kami ingin memberikan pilihan kepada pria agar bertindak lebih bersih di toilet,” ujar politisi sayap kiri Swedia, Viggo Hansen, seperti dikutip The Local.
Dalam Islam, Nabi Muhammad SAW mencontohkan cara membuang air kecil. Berdasarkan hadist Aisyah ra, “Siapa yang menginformasikan bahwa Rasulullah kencing sambil berdiri, janganlah dipercaya. Sebab beliau selalu kencing dalam kondisi duduk.”
Ulama lain membolehkan kencing berdiri berdasarkan hadits dari Hudzaifah bahwa Nabi saw pernah mendatangi tempat pembuangan sampah satu kaum dan kencing sambil berdiri. Setelah itu beliau meminta diambilkan air. (HR al-Bukhori dan Muslim)
Menurut ulama, pendapat terakhir inilah yang lebih kuat. Riwayat dari Aisyah ra tidak menunjukkan bahwa kencing sambil berdiri makruh. Sebab, Aisyah ra hanya menyampaikan pengetahuannya. sementara yang lain mengetahui apa yang tidak beliau ketahui. Hanya saja dari hadits Aisyah ra tersebut menunjukkan bahwa Rasul saw memang terbiasa kencing dalam kondisi duduk atau jongkok.*