Hidayatullah.com—Hakim pengadilan di Iraq hari Ahad (9/9/2012) menjatuhkan vonis hukuman mati atas Wakil Presiden Tariq Al Hashimi dengan cara digantung.
Dilansir AFP, Al Hashimi yang merupakan seorang politisi Muslim, didakwa melakukan pembunuhan atas seorang pengacara dan seorang brigadir jenderal.
Sekretaris Al Hashimi dan menantu laki-lakinya Ahmad Qahtan juga divonis mati.
Pengadilan itu, yang digelar sejak bulan Mei lalu, merupakan yang pertama dari 150 dakwaan yang dikenai atas Hashimi dan para pengawalnya.
Al Hashimi disidang secara in absentia, sebab wakil presiden itu hingga saat ini masih berada di pengasingan untuk menyelamatkan diri dari kejaran aparat pemerintah Iraq, yang dikuasai Syiah. Al Hashimi melarikan diri ke Kurdistan dan pada 10 Agustus lalu lewat website pribadinya dia menyatakan berada di Doha, Qatar.
Pemerintah Perdana Menteri Nuri Al Maliki, yang merupakan politisi Syiah, hanya beberapa jam setelah Amerika Serikat menarik sebagian besar pasukannya dari Iraq pada akhir Desember 2011, mulai memburu para politisi Muslim Iraq dengan berbagai tuduhan terorisme.
Perdana Menteri Nur Al Maliki, yang membentuk pemerintahan koalisi dengan partai pimpinan tokoh Syiah Iraq Muqtada Al Sadr, dinaikkan ke puncak pimpinan pemerintahan Iraq oleh Amerika Serikat lewat jalan pemilihan umum.
Kekuatan Syiah mulai mengambil alih kekuasaan di Iraq, begitu pasukan Amerika Serikat menginvasi negara itu dan menangkap Presiden Saddam Hussein pada tahun 2003. Saat Saddam Hussein digantung, Muqtada Al Sadr adalah salah satu dari orang yang mengawal eksekusi itu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kesewenang-wenangan pemerintah Syiah Iraq mendapat kecaman dari banyak pihak termasuk pimpinan wilayah otonom Kurdistan Massoud Barzani. Sementara bekas pejabat Saddam Hussein yang masuk dalam daftar buruan Amerika Serikat Izzat Ibrahim Al Douri, telah memperingatkan bahaya Syiah Iraq lewat pesan videonya pada bulan April lalu. Baca berita sebelumnya: Bahaya Syiah Iraq sudah di depan pintu!*