Hidayatullah.com—Serangan Zionis-Israel ke Jalur Gaza telah memicu berbagai demonstrasi di berbagai kota besar di Eropa. Mereka menuntut segera diakhirinya kekerasan atas warga sipil. Di Paris ratusan demonstran pro-Palestina menuntut Zionis-Israel menghentikan kekerasan dan menjauhkan diri dari urusan politik Palestina.
Taufiq Tahani dari Organisasi Solidaritas Palestina di Prancis mengatakan, “Pemilu Israel sebentar lagi, mereka melihat bahwa koalisi partai kanan ultra konservatif terancam, jadi mereka ingin menunjukkan bahwa mereka adalah satu-satunya yang bisa menumpas Palestina.”
Di Roma, para pemrotes berdemonstrasi di depan gedung Parlemen untuk mendapatkan dukungan internasional yang lebih besar dalam mengutuk kekerasan itu, yang pecah hari Rabu setelah rudal Israel menewaskan Komandan Hamas, Ahmad al-Ja’bari. Roket-roket kemudian ditembakkan ke Israel selatan dari Jalur Gaza, menewaskan tiga orang.
“Satu-satunya jalan untuk menghentikan pembunuhan ini adalah pengakuan atas negara Palestina, dan seperti yang diminta Mahmud Abbas di PBB, serta mencegah dukungan bagi tentara Israel serta tindakan yang mereka lakukan terhadap bangsa kami,” ujar Zaid Alawna, seorang warga Palestina sebagaimana dikutip Voice of America (VOA).
Para demonstran meneriakkan, “Lima, enam, tujuh, delapan, Israel adalah negara teroris. Satu, dua, tiga empat, tidak ada lagi pendudukan.”
Di London, polisi terlibat dalam baku hantam dengan sebagian demonstran di luar kedutaan besar Israel. Namun, tidak ada laporan tentang adanya penangkapan di mana-mana.
Dalam kunjungan ke Spanyol, Menteri Luar Negeri Brazil Antonio de Aguiar Patriota mengatakan, “Kami negara-negara Mercosur, mengimbau diakhirinya kekerasan itu dan meminta Dewan Keamanan mengambil tanggung jawab isu ini, dan menyatakan dukungan kami bagi permohonan Palestina untuk menjadi negara anggota pengamat PBB, dan kami mengirim pesan kepada Palestina dan Israel bahwa jalan untuk menyelesaikan krisis ini adalah melalui diplomasi dan dialog.”
Empat puluh dua warga Palestina dan tiga warga Israel dilaporkan tewas sejak kedua pihak mulai saling menyerang hari Rabu.
50 Negara
Aksi menentang penjajahan Zionis-Israel juga terjadi di 50 negara di seluruh dunia. Sebelumnya, puluhan ribu pengunjuk rasa di seluruh dunia menggelar aksi protes atas serangan tanpa henti Zionis di Jalur Gaza pada Jumat (16/11/2012).
Situs media Arab dan asing memonitor, lebih dari 50 aksi unjuk rasa digelar di sejumlah kota di seluruh dunia, termasuk New York, Paris dan Sidney.
Di sejumlah negara, seperti Mesir, Libanon, Iran, Malaysia dan Yaman pun digelar aksi solidaritas serupa terhadap Jalur Gaza. Diharapkan gelombang unjuk rasa dan pawai anti’Israel’ terus membesar.
Occupied Palestine dikutip Sahabat al-Aqsha melaporkan, sebuah demonstrasi mengutuk serangan Zionis di Gaza digelar di masjid Al-Azhar Kairo setelah shalat Jumat. Para pengunjuk rasa menuntut pemerintah memutuskan hubungan dengan ‘Israel’ dan mengusir duta besar ‘Israel’ dari semua negara Arab. Hari itu, para pengunjuk rasa bergerak ke alun-alun Tahrir di ibukota.
Unjuk rasa juga digelar di masjid-masjid lainnya, seperti di Alexandria dimana para pengunjuk rasa meminta pemimpin ‘Israel’ dituntut, Kedutaan Besar ‘Israel’ di Kairo ditutup dan pembatalan perjanjian dan kesepakatan di antara Mesir dan ‘Israel’.
Demonstrasi juga terlihat di sejumlah kamp pengungsi Palestina di Libanon dimana para pengunjuk rasa memenuhi jalan-jalan, mengibarkan bendera Palestina dan menyerukan perlawaan terhadap ‘Israel’.
Di Beirut, ibukota Leibanon, para pengunjuk rasa berkumpul di depan kantor PBB untuk memprotes serangan biadab Zionis terhadap warga sipil Gaza. Mereka mengibarkan bendera Libanon dan faksi-faksi perlawanan Palestina serta meneriakkan slogan-slogan anti’Israel’ dan meminta dukungan negara-negara Arab terhadap Palestina.
Di Yaman, unjuk rasa berskala besar digelar sehabis shalat Jumat di Sana’a, ibukota Yaman dan beberapa kota lainnya. Ribuan pengunjuk rasa berkumpul dalam sebuah aksi bernama “Together to support Palestine”.
Koresponden kantor berita Aljazeera di Malaysia melaporkan, ratusan warga Malaysia berkumpul di Kuala Lumpur untuk berpartisipasi dalam aksi solidaritas untuk Gaza. Para pengunjuk rasa juga berkumpul di depan Keduataan Amerika dan memprotes dukungan tanpa henti Amerika terhadap rezim Zionis dalam serangannya di Gaza.
Di Turki, ribuan pengunjuk rasa berkumpul sehabis shalat Jumat. Kantor berita Anatolia menyebutkan, para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan slogan-slogan yang mengutuk ‘Israel’. Pengunjuk rasa juga meminta otoritas Turki untuk memboikot barang-barang dari ‘Israel’.*