Hidayatullah.com | SahabatAlAqsha.com–Hakim Ketua pengadilan kasus serangan terhadap Mavi Marmara, Umit Kaptan, memutuskan untuk menunda sidang hingga 10 Oktober 2013 mendatang. Sebelum menunda sidang, tim pengacara korban meminta sidang mengeluarkan surat penangkapan (arrest warrant) bagi empat jendral ‘israel’ yang menjadi terdakwa sidang tersebut.
“Terdakwa tidak muncul walaupun pengadilan telah mengirim notifikasi. Artinya terdakwa tidak punya niat baik. Karena itu kita minta sidang mengeluarkan surat penangkapan,” kata Cuneyt Toraman, seorang pengacara yang mewakili tim kuasa hukum korban serangan ‘israel’ tersebut.
Usai mendengar tuntutan tersebut, sidang ditunda sekitar 10 menit. Hingga akhirnya hakim mengatakan akan kembali menggelar sidang pada 10 Oktober mendatang.
Tim pembela keempat terdakwa yang ditunjuk oleh pengadilan tingkat tinggi kota Istanbul keberatan dengan tuntutan tim kuasa hukum korban. “Alasannya, notifikasi atau undangan itu belum lengkap,” kata Murat, salah seorang pembela terdakwa.
Usai sidang, redaksi sempat bertanya kepada dua orang pembela terdakwa, Murat dan Alev, apakah mereka pernah mengadakan kontak dengan pihak terdakwa atau dari perwakilan “israel”. Keduanya menjawab, belum pernah ada kontak dengan pihak “israel”.
Dror Fieler, seorang aktivis Yahudi asal Swedia yang ikut dalam misi Freedom Flotilla mengatakan, jika pengadilan mengeluarkan surat penangkapan zionis ‘israel’ dipastikan akan kalang kabut.
Katanya, surat itu nantinya akan diserahkan ke Interpol dan semua negara anggota Interpol harus menjalankan eksekusi itu jika mendapati terdakwa ada di negara mereka. “Jika ada negara yang tidak menjalankannya, Turki juga berhak menolak menjalankan perintah penangkapan dari negera lain di negaranya,” kata Dror menjelaskan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Katanya hal itu sangat efektif. Dan, dia mengaku pernah melakukan hal itu terhadap mantan Kepala Angkatan Udara Israel saat perwira tinggi ‘israel’ itu akan berkunjung ke Inggris. Tetapi ada yang membocorkan rencana penangkapan, dan jenderal ‘isreal’ itu tidak berani turun dari pesawat.*