Hidayatullah.com—Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon menyeru kepada pasukan loyalis Presiden Bashar al-Assad dan pasukan oposisi di Suriah agar meletakkan senjata-senjata mereka selama bulan suci Ramadhan.
Ramadhan adalah waktu di mana pertempuran seharusnya berhenti, kata Ban dalam pernyataannya yang dirilis Senin (8/6/2013).
“Demi rakyat Suriah, saya ingin menyeru kepada semua pihak di Suriah agar menghormati kewajiban agama ini setidaknya, minimal, satu bulan,” kata Ban dikutip Al-Arabiya (9/7/2013).
“Saya menyeru kepada setiap unit militer tentara reguler dan Tentara Pembebasan Suriah, kepada setiap orang yang memegang senjata, agar berhenti bertempur dan memberikan bulan perdamaian ini sebagai hadiah kolektif untuk rakyat mereka – dan dengan demikian pula seluruh Suriah,” kata Ban.
Pemimpin oposisi Ahmad Jarba mengatakan hari Ahad kemarin bahwa dia siap untuk melakukan gencatan senjata dengan pasukan Assad selama bulan Ramadhan.
“Saya sadar bahwa sebagian pihak mungkin menilai seruan ini tidak realistis,” kata Sekjen PBB itu.
“Perdamaian abadi hanya bisa dicapai melalui negosiasi serius. Tetapi saya yakin bahwa rakyat Suriah memiliki hak untuk meminta hal ini kepada pihak-pihak yang mengaku berperang demi mereka.” Selain gencatan senjata, Ban juga menyerukan pembasan tahanan oleh kedua pihak.
“Sejumlah laporan yang bisa diandalkan menyatakan, ratusan, jika bukan ribuan, wanita dan anak-anak ditahan di berbagai tempat tahanan resmi maupun tidak resmi yang tersebar di seluruh negeri,” kata Ban. Kelompok-kelompok oposisi bersenjata juga memiliki banyak tahanan yang bukan merupakan tawanan perang.”*