Hidayatullah.com—Dewan Nasional HAM di Mesir hari Sabtu (28/9/2013) membentuk 4 komite pencari fakta untuk menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia saat pembubaran kamp pengunjuk rasa pro-Mursy di Kairo bulan lalu, lansir Ahram Online.
Ratusan orang tewas saat aparat keamanan berusaha membubarkan unjuk rasa pendukung mantan presiden Muhammad Mursy pada 14 Agustus di Rabaa al-Adawiya dan Lapangan An-Nahda di Giza. Sekitar seratus aparat keamanan juga tewas dalam kejadian itu.
Pada 16 September, pemerintah sementara menugaskan Dewan HAM untuk menyelidiki kekerasan yang berlangsung sejak kudeta tanggal 3 Juli, termasuk bentrokan tanggal 14 Agustus itu.
Komite pertama bertugas menyelidiki pelanggaran HAM dalam pembubaran kamp demonstran pro-Mursy 14 Agustus. Anggotanya terdiri dari pakar hukum dan profesor hukum internasional Ahmed Abou El-Wafa, pimpinan Egyptian Organisation for Human Rights Hafez Abou Saadi dan pengacara bidang HAM Ragia Omran.
Komite kedua bertugas menyelidiki serangan atas sebuah kantor polisi di distrik Giza di Kerdasa pada 14 Agustus di mana 11 polisi tewas. Komite ini beranggotakan ativis politik Shahenda Maklad, aktivis veteran George Ishak, mantan tokoh Al-Ikhwan Mokhtar Nouh, koordinator umum Serikat dagang dan Pekerja Kamal Abbas, anggota Al-Ikhwan Muhammad Abdul Quddus dan tokoh Koptik Samir Morcos.
Komite ketiga fokus soal serangan atas tempat-tempat ibadah, beranggotakan aktivis HAM Manal El-Teibi, anggota A-Ikhwan Abdul Quddus dan pakar media Yasser Abdul Aziz.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Komite keempat menyelidiki kejadian tanggal 18 Agustus, dimana 38 loyalis Mursy dikabarkan tewas kehabisan nafas di dalam kendaraan polisi yang membawa mereka ke penjara Abou Zabal. Anggota komite terdiri dari Hafez Abou Saada, Ragia Omran, Samir Morcos, Shehanda Maklad dan Salah Salam.
Dalam pernyataan persnya yang dirilis Sabtu kemarin, Dewan HAM meminta bantuan masyarakat yang memiliki informasi seputar kasus-kasus di atas untuk segera melapor.*