Hidayatullah.com—Sebuah kelompok bersenjata bernama Brigade Furqan mengaku sebagai pelaku serangan hari Senin (7/10/2013) atas fasilitas komunikasi di Maadi, dengan menampilkan rekaman videonya ke internet.
Brigade Furqan hari Selasa (8/10/2013) mengumumkan bahwa pihaknya berada di balik serangan di distrik kelas atas Maadi, arah selatan Kairo. Kelompok yang sebelumnya tak dikenal ini juga mengaku bertanggungjawab atas dua serangan lain, salah satunya di Terusan Suez pada bulan September lalu.
Dilansir Ahram Online, dalam rekaman video kelompok yang mengklaim dirinya sendiri sebagai kelompok jihad itu menggambarkan bahwa serangan hari Senin itu merupakan bagian dari perang yang terus berlangsung antara “Muslim Sunni dengan orang kafir yang bermaksud mencabut akar Islam dari bumi Mesir.”
Video itu dibuka dengan menampilkan pemandangan di sekitar lokasi pusat telekomunikasi di Maadi, yang menampakkan parabola besar, dengan kondisi jalan raya yang cukup ramai di pagi hari sebelum serangan. Kemudian tampak dua orang yang diduga kuat sebagai anggota kelompok itu. Di fragmen selanjutnya yang menampakkan pemandangan malam hari, tampak dua pria berpakaian warna hitam dan mengenakan penutup wajah menentang senjata, yang terlihat seperti RPG. Setelah itu tampak siratan cahaya putih dan merah, yang menurut kelompok itu merupakan granat (RPG) yang mereka tembakkan.
Serangan granat berpendorong roket itu menyebabkan sebuah parabola bolong, tetapi tidak menimbulkan gangguan pada saluran telekomunikasi.
Dalam video itu Brigade Furqan, yang menayangkan video serupa setelah melancarkan serangan di Teruan Suez, mengatakan serangan itu merupakan perlawanan terhadap militer yang disebutnya sebagai “kafir” yang tidak perlu dikasihani.
Sudah dua kali ini RPG dipergunakan dalam serangan di Kairo. Sebelumnya RPG dipakai untuk menembak pos polisi di Kerdasa pada pertengahan Agustus lalu.
Ancaman keamanan
Sebelumnya dalam wawancara dengan koran Al-Masry al-Youm yang ditampilkan dalam dua bagian hari Senin dan Selasa kemarin dan dikutip Ahram Online (8/10/2013), Menteri Pertahanan Jenderal Abdul Fattah al-Sisi menjelaskan adanya ancaman dari tokoh Al-Ikhwan al-Muslimun, Khairat al-Syatir, menjelang penggulingan Mursy oleh militer. Al-Sisi mengaku ketika itu bertemu dengan orang kedua Al-Ikhwan, Khairat al-Syatir, yang memperingatkannya bahwa jika Mursy meninggalkan jabatannya, maka teroris yang dikatakan Al-Syatir tidak bisa dikontrolnya –dan menurutnya sebagian tidak diketahuinya– akan melancarkan serangan di seluruh penjuru Mesir.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Tidak jelas apakah Brigade Furqan ini ada kaitannya dengan ancaman tersebut dan kelompok Al-Ikhwan, yang terus melakukan aksi unjuk rasa menuntut dikembalikannya jabatan presiden kepada Mursy.