Hidayatullah.com—Dalam sebuah rekaman video menunjukkan aparat keamanan Mesir tak menghentikan tembakan meski terdengar adzan saat menghadapi demonstran mengenang “Revolusi 25 Januari”.
“Suara desingan peluru di Jalan Sudan, Kairo tidak terhenti sekalipun dengan kumandang adzan Ashar,” demikian narasi video singkat yang diunggah ke Youtube oleh stasiun TV Al-Jazera Mubasher Misr, Selasa, (28/01/2014).
Dalam video singkat berdurasi 2 menit dan 31 detik itu memperlihatkan masa yang berlarian tak berataburan menghindari tembakan yang suaranya terdengar jelas bersama dengan suara adzan berkumadang, termasuk kameramen TV.
“Kamera menyorot ke sana ke mari tidak berutaran sebelum kemudian berhenti di satu arah seiring dengan terhentinya pula gerak kameramennya. Musthofa tidak pernah kembali lagi ke dunia setelah merekam kejadian ini,” lanjut narator dalam video tersebut.
Bernasib sama dengan Ibrohim yang mati tertembak saat melakukan liputan demonstrasi masa menentang kudeta pada tanggal 25 Januari, kameramen Musthofa pun demikian, mati setelah ditembak pihak militer Mesir di Jalan Sudan, Kairo sore hari itu saat melakukan liputan.
“Dia terkena tembakan peluru tajam dan mati bersama dengan 11 temannya. Musthofa dibunuh hanya untuk meliput secara langsung peringatan hari revolusi yang dilakukan oleh para demonstran penentang kudeta, agar dapat menyajikan berita sesuai fakta yang ada,” kata narator dalam video yang berjudul bahasa Arab; صوت الرصاص لا يقطعه ولا صوت الأذان (Suara Tembakan, Tak Terhenti Sekalipun oleh Kumandang Adzan) itu. Demikian lansir Al-Jazera Mubasher Misr (28/01/2014).*/Rizqi Utama (Mesir)