Hidayatullah.com—Suriah akan menggelar pemilihan umum presiden yang diperkirakan menempatkan kembali Bashar Al-Assad pada posisi sekarang pada 3 Juni mendatang, kata jurubicara parlemen.
“Pemilihan untuk presiden Republik Arab Suriah oleh warga Suriah di negara ini akan digelar pada 3 Juni dari pukul 7 pagi hingga 7 malam,” kata Mohammad Al-Lahham dalam rapat khusus di parlemen Senin (21/4/2014) dikutip AFP.
Pemungutan suara warga Suriah yang berada di luar negeri akan dilakukan pada 28 Mei, kata Lahham, seraya menambahkan bahwa orang-orang yang ingin maju sebagai calon presiden bisa mendaftarkan diri sampai hari Selasa tanggal 1 Mei.
Assad, yang masa jabatannya berakhir pada 17 Juli 2014, diyakini ikut mencalonkan diri dan diduga kuat akan menjabat lagi untuk masa 7 tahun ke depan.
Berdasarkan peraturan pemilu yang telah diamandemen, kandidat presiden Suriah harus menetap tinggal di Suriah selama 10 tahun terakhir. Peraturan itu jelas menutup kemungkin tokoh-tokoh oposisi Suriah, yang banyak tinggal di pengasingan di luar negeri, untuk ikut mencalonkan diri.
Pemerintah Damaskus tidak menjelaskan bagaimana cara melaksanakan pemilu sementara negaranya masih dilanda perang, yang mengakibatkan korban tewas terus berjatuhan dan jutaan rakyatnya menjadi pengungsi baik di dalam maupun di luar negeri.*