Hidayatullah.com—Pemerintah Jerman mengatakan keputusannya untuk mengusir pejabat tinggi CIA di Berlin merupakan “reaksi yang pantas atas pelanggaran kepercayaan” yang dilakukan oleh Amerika Serikat.
Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier terkait kasus yang melibatkan dua warga Jerman yang dituduh menjadi mata-mata untuk kepentingan AS.
Steinmeier berencana akan membahas masalah tersebut dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry.
Jerman ingin “menghidupkan kembali perkongsian” dengan AS, kata Steinmeier dilansir BBC (11/7/2014).
Pembicaraan itu akan digelar akhir pekan ini di Wina, di sela-sela pertemuan negara-negara Barat yang membahas program nuklir Iran.
Kerjasama dengan AS “harus terus dilanjutkan tidak hanya dengan kepercayaan, tetapi juga dengan saling menghormati,” kata Steinmeier.
Hubungan Jerman-AS agak memanas menyusul terbongkarnya penyadapan oleh intelijen AS atas jalur komunikasi para pemimpin dunia, termasuk Kanselir Angela Merkel, lewat dokumen yang dibocorkan oleh mantan pegawai kontrak lembaga intelijen AS Edward Snowden.
Hari Kamis (10/7/2014), Kanselir Merkel mengatakan memata-matai sekutu hanya “membuang-buang energi.”
“Kita punya begitu banyak masalah. Kita seharusnya fokus pada masalah-masalah yang penting,” ujarnya.
“Di masa Perang Dingin mungkin ada ketidakpercayaan secara umum. Sekarang ini kita hidup di abad ke-21. Sekarang ini ancamannya benar-benar baru,” kata Merkel.*