Hidayatullah.com–Aksi tuding menuding di kalangan kandidat dan politisi semakin marak menjelang pemilihan presiden Turki. Tudingan yang diajukan beragam, mulai dari yang serius hingga yang sepele, seperti masalah puisi dan lagu kebangsaan.
Dilansir Hurriyet, Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan yang juga mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan mendatang, menuding capres Ekmeleddin Ihsanoglu, diplomat senior Turki dan mantan sekretaris jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI), tidak tahu soal lagu kebangsaan negaranya sendiri.
Erdogan menunjukkan rekaman video kepada ratusan pendukungnya di Provinsi Kahramanmars hari Jumat (1/8/2014), di mana Ihsanoglu terlihat membacakan bait dari lagu kebangsaan Turki, namun disebut Ihsanoglu sebagai puisi karangan Mehmet Akif Ersoy.
Dalam tindakan yang jarang dilakukan, Erdogan menyebut Ihsanoglu hanya dengan nama depannya dan mengatakan “dia harus belajar soal lagu kebangsaan.”
“Yang katanya profesor itu juga mengatakan dia membacakan sebuah kuplet (bait), yang padahal itu sebuah kuadran. Dia seharusnya mengakui kalau dia terpeleset. Jujurlah. Jangan bohong,” kata Erdogan.
Menjawab tudingan Erdogan, Ihsanoglu yang dicalonkan oleh partai-partai oposisi lawan politik AKP, mengatakan bahwa dirinya bukan tidak tahu jika sebagian kata-kata dari puisi yang panjang karya Ersoy itu juga terdapat dalam syair lagu kebangsaan Turki. Ihsanoglu menekankan bahwa ayahnya merupakan sahabat dari Ersoy, salah satu penyair terkemuka Turki di akhir era Kesultanan Ustmani dan awal periode republik.
Sebelumnya, Erdogan dikecam pemimpin partai oposisi Turki dari CHP –yang mendukung pencalonan Ihsanoglu– karena tidak mengembalikan medal of courage tanda penghargaan yang pernah diterima Erdogan ditahun 2004 dari American Jewish Committee (AJC) –sebuah kelompok lobi Yahudi di Amerika– sebagai protes atas agresi militer Zionis terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.*