Hidayatullah.com—Pemimpin oposisi utama Turki meminta agar Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan mengembalikan penghargaan “medal of courage” yang diberikan kepadanya oleh American Jewish committee (AJC) pada tahun 2004, sebagai bentuk protes atas serangan pasukan Zionis terhadap rakyat Palestina.
“Jadilah pria yang menepati janjinya untuk sekali ini: Cabut [medali] itu dari lehermu dan kembalikan!” kata Kemal Kilicdaroglu, pimpinan Partai Rakyat Republik (CHP) dalam pernyataannya bertanggal 17 Juli 2014, menanggapi tudingan Erdogan yang menyebut Kilicdaroglu tidak mengecam baik Israel maupun Suriah.
“Saya sudah mengecam semua yang menindas rakyat, siapapun dia. Saya tidak menerapkan standar ganda seperti Anda,” imbuh pemimpin CHP itu, menyinggung hubungan Erdogan dengan Bashar Al-Assad yang pernah pergi liburan bersama-sama dengan keluarga mereka.
Kilicdaroglu juga mengklaim bahwa bahan-bahan bakar jet tempur Israel disediakan oleh Turki dan meminta agar Erdogan memutus suplainya, lansir Hurriyet.
PM Erdogan beberapa kali mengecam oposisi karena dianggap memihak kepada Israel dan Suriah. Tudingan itu kemudian dijawab oposisi dengan mengingatkan akan perjanjian-perjanjian antara kedua negara tersebut dengan Turki yang pernah dibuat oleh Erdogan.
“Ingat apa yang Anda katakan pada 14 April 2013 tentang kunjungan ke Gaza. Anda tidak akan mengingatnya, sebab mengingat itu tidak akan bersesuaian dengan kerja Anda. Anda tidak berani mengingatnya. Sebab Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan kepadamu agar jangan pergi ke Gaza pada 21 April 2013. Apa yang Anda lakukan? Anda bilang pernyataan Kerry itu ‘tidak baik’,” kata Kilicdaroglu, seraya menambahkan bahwa setelah itu Erdogan punya waktu sela 2 tahun untuk mengunjungi Gaza.
Sementara itu Presiden Abdullah Gul dalam kunjungannya ke Siprus Turki pada hari Sabtu (19/7/2014) di Nicosia mengatakan kepada para wartawan bahwa tidak hanya PM Erdogan yang mengecam agresi Zionis Israel terhadap rakyat Palestina, melainkan seluruh Turki.*