Hidayatullah.com–Pejabat Kementerian Luar Negeri Inggris, Sayeeda Warsi, mengundurkan diri karena kebijakan pemerintah terkait krisis Gaza “tidak dapat dipertanggungjawabkan secara moral”.
Sayeeda Hussain Warsi menulis pada akun Twitternya bahwa dirinya mengundurkan diri dengan “penyesalan mendalam”.
“Dengan penyesalan yang mendalam pagi ini saya telah menulis surat kepada Perdana Menteri, menyatakan pengunduran diri. Saya tidak bisa lagi mendukung kebijakan pemerintah terkait #Gaza,” ujarnya hari Selasa, (05/08/2014) dikutip BBC.
Lewat suratnya, Sayeeda mengatakan kebijakan pemerintah “tidak bisa dibela secara moral, bukan untuk kepentingan nasional Inggris dan akan menimbulkan pengaruh jangka panjang terhadap nama baik kita di dunia dan dalam negeri”.
Juru bicara kantor perdana menteri menyesalkan pengunduran diri ini dan mengatakan,”Kebijakan kami tetap jelas, keadaan di Gaza tidak bisa diterima dan kami mendesak kedua pihak untuk secepatnya menyepakati gencatan senjata tanpa syarat.”
Selama ini secara lantang mengecam banyaknya jumlah warga sipil yang tewas di Gaza.
“Apakah orang bisa terus-menerus membenarkan pembunuhan terhadap anak-anak,” demikian ditulis Warsi pada Twitter tanggal 24 Juli, ketika sebuah sekolah PBB yang digunakan untuk menampung pengungsi Palestina ditembaki.
Lady Warsi yang sebelumnya memimpin Partai Konservatif menjadi perempuan Muslim pertama yang diangkat masuk ke kabinet ketika David Cameron mulai berkuasa di tahun 2010.
Dia dibesarkan di Dewsbury, Yorkshire Barat, Inggris Utara dan bekerja sebagai pengacara sebelum menjadi politikus.
Warsi dimutasi menjadi pejabat menengah di Kementerian Luar Negeri di tahun 2012.*