Hidayatullah.com–Kapal bantuan kemanusiaan “Maryam” yang membawa 30 aktivis perempuan Libanon, akan segera berlabuh di perairan internasional untuk mematahkan blokade Jalur Gaza.
Sebagaimana dilaporkan IRNA dari Beirut, kapal Maryam secepatnya akan menuju Gaza. Koran an-Nahar cetakan Libanon, Rabu (16/6) mengutip sumber-sumber diplomatik, menulis, “Pengerahan kapal-kapal bantuan kemanusiaan ke Gaza merupakan satu-satunya jalan untuk mematahkan blokade kawasan itu.”
“Darah suci syuhada konvoi Armada Kebebasan tidak akan sia-sia, namun aksi itu akan menjadi teladan guna meningkatkan mobilisasi mematahkan blokade Gaza,” tambah an-Nahar.
30 aktivis perempuan Libanon hadir dalam kapal Maryam, dan para relawan dari negara-negara lain juga bergabung dalam rombongan ini untuk mensuplai obat-obatan dan peralatan medis ke warga Gaza.
Sementara itu, Zionis Israel telah memberikan peringatan atas rencana pelayaran kapal Maryam dan menyatakan kapal-kapal perang Israel akan menghalau kapal tersebut dan menggiringnya ke pelabuhan Ashdod, Palestina pendudukan. Setelah itu, para aktivis dan relawan akan dideportasi ke negara mereka masing-masing melalui Yordania atau Libanon selatan.
Seraya menyinggung reaksi sejumlah lembaga dan organisasi sosial atas segala bentuk aksi Israel terhadap kapal Maryam, koran an-Nahar menambahkan, segala tindakan tidak manusiawi Israel akan menuai reaksi keras dari negara-negara Arab dan Islam, serta lembaga-lembaga HAM dunia.
Israel sepertinya akan kembali bertindak bodoh dengan alasan membela diri dan memperketat aturan yang melarang suplai senjata ke Gaza.
Samr Al Hajj, aktivis kemanusiaan perempuan Libanon yang juga Koordinator Persiapan Kapal Kemanusiaan Libanon “Maryam” mengatakan bahwa timnya telah selesai melakukan segala persiapan pemberangkatan kapal yang akan memuat para aktivis perempuan itu. Karena itulah kapal bantuan kemanusiaan tersebut diberi nama Maryam. [irb/rm/hidayatullah.com]