Hidayatullah.com–Otoritas keagamaan di Mesir menyebut lomba tari perut yang ditayangkan di televisi sebagai perbuatan cabul dan harus dihentikan siarannya.
Darul Ifta mengatakan lomba yang dirancang seperti X Factor itu bisa dipandang sebagai upaya merusak sistem moral dari masyarakat Mesir yang relijius.
Dalam pernyataan di websitenya lembaga yang berwenang mengeluarkan fatwa itu menilai tayangan tersebut hanya akan dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok ektrimis sebagai alasan bahwa masyarakat menentang nilai-nilai agama.
Masa “kritis” yang sedang dilalui Mesir menuntut rakyat untuk lebih berkonsentrasi pada tantangan-tantangan besar seperti pembangunan, buta aksara, kesehatan dan terorisme, kata Darul Ifta.
Belly Dancer, merupakan kompetisi tari perut yang pertama kali ditanyangkan di layar televisi Mesir. Salah satu presenternya adalah penari perut terkemuka Dina.
Program televisi itu ditayangkan mulai pekan ini di kanal Al-Qahira wal Nas, tiga kali dalam sepekan.
Pada hari Selasa (2/9/2014) stasiun televisi itu mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya akan menunda penayangan episode selanjutnya menyusul kasus pembunuhan 11 aparat keamanan dalam serangan kelompok bersenjata di Sinai Utara.
Stasiun televisi itu juga mengatakan akan menampilkan stip hitam sebagai tanda ikut berbelasungkawa atas pembunuhan itu, lansir Ahram Online*