Hidayatullah.com–Media pemerintah China melaporkan dua pemuda dihukum mati dan yang lainnya penjara seumur hidup karena membunuh pimpinan masjid terbesar negara itu.
Sebelumnya, Jume Tahir, imam yang diangkat pemerintah di masjid kota Kashgar, China barat tewas pada bulan Juli.
Pengadilan menyatakan sekelompok anak muda dianggap bertanggungjawab atas pembunuhan tersebut. Demikian kutip BBC.
Mereka dipandang terpengaruh ekstrimisme keagamaan.
Beberapa orang yang terlibat dilaporkan ditembak mati polisi yang melakukan operasi setelah tewasnya imam tersebut.
Kashgar berada di daerah Xinjiang, China barat laut, tempat yang sering dilanda rangkaian kerusuhan dan bentrokan antara pihak keamanan dan penduduk Islam Uighur.
Lima puluh orang tewas dalam peristiwa kekerasan di Xinjiang, pada Ahad (21/09/2014), yang disebut polisi sebagai sebuah ‘serangan teroris yang serius’ seperti dilaporkan media pemerintah China.
Sebelumnya media pemerintah melaporkan peristiwa tersebut terjadi di Luntai yang menyebabkan dua orang tewas.
Kamis (25/09/2014) lalu, sebuah portal berita pemerintah mengatakan 40 ‘perusuh’, enam warga sipil dan empat pertugas polisi tewas. Tidak ada keterangan mengapa laporan tersebut terlambat disampaikan.
Dalam beberapa bulan belakangan, kekerasan meningkat di Xinjiang, yang selama ini diwarnai ketegangan antara komunitas Uighur dan suku Ha, China.
Di Xinjiang selama 2009 telah terjadi ketegangan antara suku Muslim Uighur dan suku Han yang mendominasi daratan China. Sementara itu, warga Muslim Uighur selalu menjadi kambing hitam pemerintah Komunis China.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Juli lalu, pemerintah China melarang PNS, pelajar dan guru Muslim di Xinjiang, melakukan ibadah puasa selama Ramadhan.*