Hidayatullah.com–Arab Saudi menduduki peringkat ke-28 dari 34 negara yang dianggap paling layak bagi ekspatriat untuk dihuni. Demikian menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh salah satu bank terbesar dunia.
Jajak pendapat yang digelar HSBC itu mengklasifiksi ekapatriat yang ingin mencari kehidupan layak dan nyaman dengan indikasi antara lain besaran gaji, kualitas kehidupan, serta akses pendidikan untuk anak-anak mereka, lapor harian Makkah dilansir Saudi Gazette (25/10/2014).
Bahrain menempati peringkat kelima di antara negara-negara Teluk, di mana dalam peringkat global Qatar menduduki posisi ke-13, Oman ke-14 dan UEA ke-15. Kuwait berada di peringkat ke-29.
Swiss menduduki peringkat teratas diikuti oleh Singapura, China dan Jerman.
Sedangkan Amerika Serikat ada di peringkat ke-30 diikuti oleh Italia, Brazil dan terakhir Mesir.
Jajak pendapat HSBC itu dianggap salah satu yang paling besar tentang opini ekspariat.
Tahun ini HSBC melibatkan 9.300 ekspariat dari 100 negara, yang mana mereka dimintai pendapatnya soal gaya hidup, situsi finansialnya dan kemudahan akses pemenuhan kebutuhan hidup keluarganya.
Lebih dari seperempat orang asing yang dimintai pendapatnya oleh HSBC memiliki pendapatan pertahun lebih dari USD200.000 pertahun dan mereka juga hidup layak di negara asalnya.
Kondisi lingkungan yang bersih, bebas polusi, menjadikan Swiss negara yang lebih baik dibanding negara asal bagi banyak ekspatriat.
Namun jika dilihat dari sudut pandang berbeda, negara-negara Asia mungkin menjadi tempat yang ideal bagi orang asing untuk mendulang uang, tetapi kualitas hidup di kawasan itu tidaklah bisa dikatakan baik. Contohnya China. Banyak orang asing memenuhi pundi-pundi uangnya di China, tetapi kebanyakan dari mereka tidak ingin keluarganya tinggal di negara yang penuh dengan polusi itu, terutama di ibukota Beijing.*