Hidayatullah.com–Parlemen Israel hari Rabu (12/1/2014) lewat pemungutan suara menyetujui rancangan undang-undang yang akan melarang distribusi Israel HaYom, koran gratis yang isinya murni mendukung Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, lansir AFP.
Israel HaYom (Israel Hari Ini) didirikan tahun 2007 oleh milyuner sayap kanan Amerika Serikat Sheldon Adelson, salah satu orang terkaya di dunia. Satu tujuan pasti koran itu adalah mendukung Netanyahu, yang kala itu merupakan pemimpin oposisi, guna memastikan dirinya terpilih sebagai perdana menteri pada pemilu 2009.
Secepat kilat koran gratis itu menyebar luas di Israel hingga mendapatkan julukan “Bibiton”, yang diambil dari nama panggilan akrab Netanyahu, Bibi, yang juga bahasa Ibrani untuk koran.
Anggota parlemen Eitan Cabel, yang mengajukan RUU itu, mengatakan bahwa peraturan itu untuk menyelamatkan pers cetak di Israel, yang terancam eksistensinya akibat peredaran gratis koran Israel HaYom.
Penjelasan RUU itu menyebutkan bahwa koran tidak bisa didistribusikan secara gratis lebih dari enam bulan jika koran itu termasuk 4 harian terbesar di dalam negeri dan tersebar ke seluruh wilayah.
Menteri Intelijen Yuval Steinitz, teman akrab Netanyahu, mengatakan bahwa RUU yang pada dasarnya ingin menutup sebuah penerbitan koran merupakan tindakan “anti-demokrasi”.
Sebelum resmi menjadi undang-undang, RUU itu harus lolos di Knesset yang saat ini dipimpin oleh Yariv Levin, seorang politisi asal Likud –partainya Netanyahu. RUU itu juga harus lolos dalam tiga kali pembahasan di parlemen.
Israel HaYom menguasai sebagian besar pasar periklanan, sehingga menimbulkan krisis pada koran-koran lain di Israel.*