Hidayatullah.com–Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hari Ahad bersumpah memerangi imigran ilegal yang masuk ke wilayah Zionis, seraya mengatakan bahwa penyusupan tersebut mengancam keamanan negara Yahudi.
“Saya melihat banjir imigran ilegal, pencari kerja sebagai ancaman bagi ekonomi, masyarakat, keamanan dan lapisan demografi kita yang rentan di mana Israel dibangun di atasnya,” kata Netanyahu dalam sidang kabinet mingguan.
“Kita bertekad untuk melindungi perbatasan dan pekerjaan warga negara kita … Hal itu merupakan kewajiban pemerintah manapun yang peduli dengan masa depan rakyatnya,” katanya lagi.
Pernyataan itu disampaikan Netanyahu, setelah ia mengunjungi kota pelabuhan Eliat di selatan Israel pekan lalu, di mana ia menjadi pembicara dalam sebuah konferensi para pengacara, lansir Xinhua Senin (05/12/2011).
Netanyahu mengatakan, penduduk setempat mengeluh kotanya kebanjiran pendatang ilegal. Hal serupa, katanya, juga dapat terjadi di kota lain.
Menurut data kementerian dalam negeri, sekitar 27.000 orang Afrika sekarang tinggal di Israel mencari suaka di negara Yahudi itu berdasarkan Konvensi PBB Terkait Status Pengungsi.
Kebanyakan imigran berasal dari Sudan dan Eritrea. Lainnya ada yang berasal dari Ethiopia dan Nigeria. Sebagian dari mereka masuk ke Israel dengan melewati 240 kilometer gurun pasir antara perbatasan Mesir dengan Israel. Jika mereka tertangkap, kebanyakan akan mendapat visa khusus, yang memungkinkan seorang pencari suaka tidak dapat dideportasi menetap di sana berdasarkan hukum internasional.
Pada hari Ahad (04/12/2011), Netanyahu menyalahkan arus imigran ilegal, yang jumlahnya melebihi catatan beberapa bulan terakhir, seiring krisis ekonomi global dan ketegangan regional.
Dia mengatakan, kunjungannya ke Eliat mendesaknya untuk melakukan percepatan pembangunan pagar perbatasan, yang sekarang sedang berjalan dan akan selesai dalam waktu satu tahun.
Netanyahu juga mengatakan bahwa ia telah mengarahkan sebuah komite menteri khusus guna membahas penerapan denda yang lebih berat kepada orang-orang Israel yang mempekerjakan imigran ilegal.*