Hidayatullah.com–Seorang pejabat senior kesehatan India hari Ahad (17/11/2014) memperingatkan agar masyarakat berhati-hati membeli antibiotik karena dikhawatirkan mengandung racun tikus penyebab kematian 13 wanita yang menjalani operasi sterilisasi kandungan.
Alok Sukhla dari Departemen Kesehatan Negara Bagian Chhattisarh mendesak agar media menyebarkan peringatan atas tablet ceprofloxacin yang diproduksi oleh sebuah pabrik lokal dan melarang penjualannya, menyusul kematian belasan wanita pekan lalu.
Kepada AFP Sukhla mengatakan peringatan itu penting karena obat tersebut bebas diperjualbelikan dan dipakai di masyarakat.
Pekan lalu puluhan wanita menjalani proses sterilisasi laparoscopic dimana tuba falopinya diikat supaya tidak dapat lagi hamil dan melahirkan anak.
Namun, usai operasi puluhan dari mereka harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami muntah-muntah dan tekanan darah turun.
Berdasarkan penelitian awal sakit mereka disebabkan oleh zinc phospide yang terdapat dalam obat-obatan yang harus diminum saat menjalani operasi sterilisasi.
Zinc Phospide biasa digunakan untuk membuat racun tikus.
Hari Jumat lalu polisi mengatakan telah menangkap pempimpin perusahaan pembuatobat tersebut dan anaknya di Raipur. Perusahaan farmasi itu membantah telah melakukan kesalahan.
Seorang dokter yang ditangkap usai melakukan operasi atas puluhan wanita India itu menuding obat-obatan yang menyebabkan kematian dan sakit pasiennya. Dokter itu mengatakan dirinya hanya dijadikan kambing hitam.
Sementara itu Human Rights Watch melaporkan bahwa tenaga kesehatan di India memaksa para wanita untuk menjalani proses sterilisasi, karena mereka dikejar target oleh pemerintah.
Sebanyak 336 orang telah tewas di India akibat sterilisasi alat reproduksi sejak tahun 2010, menurut data pemerintah yang dilansir AFP.*