Hidayatullah.com–Mesir telah memberlakukan pembatasan pada warga laki-lakinya yang berpergian ke Turki dan Libya yang dilanda perang sebagai upaya untuk mencegah mereka bergabung dengan organisasi-organisasi seperti kelompok ISIS, demikian kata pejabat diberitakan AFP.
Pria berusia 18 sampai 40 tahun yang berencana berpergian ke kedua negara itu wajib memperoleh persetujuan resmi terlebih dahulu dari imigrasi Mesir di bawah aturan baru yang mulai berlaku pada tanggal 3 Desember.
“Kami memberlakukan langkah-langkah ini untuk melindungi anak-anak laki-laki kami dari bergabung dengan kelompok-kelompok teroris di luar negeri,” kata seorang pejabat.
“Sekarang setiap warga laki-laki dewasa yang berpergian ke negara-negara itu harus dengan jelas menyatakan alasan kepergiannya kepada pihak berwenang,” tambahnya.
Turki, negara yang mengkritik rezim Presiden Suriah Bashar Assad secara vokal, telah membantah tuduhan bahwa negaranya mentolerir aliran pejuang asing ke Suriah.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kairo juga secara rutin mengemukakan kekhawatirannya atas perang di Libya, yang mengalami kekacauan sejak penggulingan dan pembunuhan Muammar Qaddafi pada tahun 2011.*